Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Siasat Paramount Land Capai Target Penjualan

Hingga 9 Desember, capaian marketing sales Paramount Land sebesar Rp2,15 triliun dari target Rp2,2 triliun sepanjang tahun ini.
Paramount Land
Paramount Land

Bisnis.com, JAKARTA – Paramount Land optimistis mencapai target marketing sales tahun ini sebesar Rp2,2 triliun.

Presiden Direktur Paramount Land Ervan Adi Nugroho mengatakan hingga 9 Desember, capaian marketing sales Paramount sebesar Rp2,15 triliun dari target Rp2,2 triliun sepanjang tahun ini.

Artinya, dalam sisa waktu Desember, Paramount harus membukukan marketing sales Rp45 miliar untuk bisa mencapai target Rp2,2 triliun.

"Kami optimistis karena tinggal Rp45 miliar lagi untuk bisa capai target marketing sales. Masih ada 3 minggu, kami akan kejar lagi," ujarnya pada Jumat (11/12/2020).

Keoptimisan tersebut karena Paramount meluncurkan produk baru hunian klaster Zuma@Malibu Village dan cluster Granada@Menaggio Village.

Klaster Zuma memiliki 100 unit dengan 41 unitnya telah laku terjual dengan nilai Rp50 miliar. Harga yang ditawarkan per unitnya untuk klaster Zuma mulai Rp958 juta. Klaster Zuma merupakan rumah compact dua lantai dengan ukuran mulai 6 × 8 meter dan dijual dengan konsep furnish.

"Ini dari launching klaster Zuma yang sebanyak 100 unit sudah laku 41 unit nilainya Rp50 miliar. Jadi, sisa unitnya bisa buat menutup Rp45 miliar kekurangan dari target marketing sales," kata Ervan.

Selain klaster Zuma, Paramount juga menggencarkan penjualan cluster Granada dengan harga per unitnya Rp2,6 miliar. Sejak penjualan perdana 12 November, produk Granada ini telah laku terjual 20 unit.

“Zuma produk yang kami arahkan untuk first home buyer, furnish orang yang beli tinggal bawa perlangkapan standar, pakaian, alat masak karena kebutuhan perabot sudah kami siapkan. Granada targetnya konsumen lebih mapan. Desember ini yakin tutup target karena ada promo Year End Sales, dua produk ini yang kami gencarkan," tuturnya.

Menurut Ervan, di tengah kondisi pandemi Covid-19, pengembang harus pandai menyiasati dengan berbagai upaya inovasi antara lain dengan menjual rumah yang dijual full furnish, layout-nya lebih menarik, dan cara bayarnya lebih fleksibel. "Toko enggak boleh berenti. Harga enggak turun, tapi paketnya berubah. Value-nya dinaikkan.”

Dia menambahkan pada 2020 inovasi Paramount Land cukup beragam. Bukan hanya desain yang menarik khas anak muda, tetapi tetap fleksibel. Yang paling penting, lanjutnya, layout baik. “Kami sediakan rumah contoh, ruko contoh, supaya calon pembeli sudah bisa merasakan barangnya di awal. Cara pembayaran yang bisa dicapai oleh tipikal kondisi keuangan apa pun."

Meskipun kondisi Covid ini membuat pasar properti mengecil, prospek properti terbilang masih bagus. Properti hunian jenis rumah tapak yang paling banyak diminati karena aman di tengah pandemi.

"Developer juga mulai berkurang jumlahnya. Banyak developer menengah tidak begitu agresif, hanya beberapa saja yang agresif. Itu sebenarnya kesempatan. Suplai mengecil, demand mengecil, di situ kami bisa masuk,"  paparnya.

Ervan menilai meskipun terjadi pandemi Covid-19namun raihan marketing sales tahun ini lebih bagua dibandingkan dengan 2019. Padahal, pada April hingga Juni perusahaan tak berjualan. "Sisa 9 bulan hasilnya jauh lebih baik darupada tahun lalu. Raihan ini berkat kerja sama semua tim dari Paramount."

Associate Director Paramount Land M. Nawawi menambahkan pada April dan Mei, saat awal pandemi, merupakan masa panik, sehingga tak banyak yang membeli rumah. Namun demikian, sepanjang tahun ini Paramount berhasil meluncurkan 12 kali produk properti barunya.

"April-Mei adalah masa panik. Boro-boro mikirin rumah yang ada bingung sam masker. Tapi kami justru meluncurkan 12 kali produk sepanjang 2020," paparnya.

Selama pandemi, 60 persen pembeli produk Paramount merupakan end user, sisanya investor. Para pembeli ini lebih meminati produk properti primer dibandingkan dengan sekunder, karena cara pembayaran lebih fleksibel dan diatur sesuai cashflow.

"Ruko banyak yang antusias, bermacam-macam kebutuhan, daripada sewa building, mereka beli ruko. Kami jual ruko juga bentuknya di lingkungan klaster," ucap Nawawi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper