Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) menuturkan diperlukannya sejumlah hub logistik pada pengiriman rantai dingin vaksin Covid-19. Hub ini terutama bagi daerah terpencil dengan akses yang cukup sulit.
Ketua Umum ARPI Hasanuddin Yasni menuturkan pengiriman vaksin ke Indonesia Timur akan menjadi tantangan tersendiri. Perlu adanya hub berpendingin di daerah-daerah agar pengiriman vaksin tidak rusak dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
"Untuk mencapai dinas kesehatan itu cukup makan waktu, pemerintah perlu menaruh transit kontainer, agar produk vaksin itu diamankan satu dua hari sebelum ke Dinas Kesehatan. Perlu adanya hub-hub titik pengumpulan menuju area destinasi," jelasnya kepada Bisnis.com, Senin (7/12/2020).
Di sisi lain, dia menyebut pemerintah dan BUMN sudah bergerilya terutama dinas kesehatan daerah menyiapkan pendingin ukuran 500 liter hingga 1.000 liter. Namun, dari segi hub di daerah perlu disiapkan lebih lanjut.
Pemerintah terangnya, saat ini tengah fokus melakukan uji coba pengiriman 10 juta vaksin Covid-19. Setelah ini, baru dapat fokus bicara teknis distribusi yang sesungguhnya.
"Akhir bulan atau Januari baru akan fokus pengiriman ke daerah dan memang ada sedikit kelangkaan fasilitas listrik, itu perlu dilihat, itu jadi sentral penyimpanan vaksin," ujarnya.
Baca Juga
Pihaknya, menilai saat ini baik pemerintah BUMN, maupun swasta sudah siap secara sarana dan prasarana, tetapi tinggal urusan teknis operasi yang perlu dipertegas.
"Tinggal fokus merinci penjabarannya itu sistem distribusi lebih detail per daerah, masing-masing daerah, ada perbedaan kemampuan SDM, sarana prasarana infrastruktur. Itu perlu diperinci cuma tinggal SOP perlu kita tegaskan lagi ke pemerintah dan BUMN yang memang diberi kuasa eksekusi," ungkapnya.