Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ultah Ke-62, Batan Dorong Kontribusi Pembangunan Nasional

Batan telah banyak menghasilkan produk teknologi nuklir yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat, namun masih diperlukan upaya keras agar teknologi tersebut dapat diaplikasikan secara masif dan memberi manfaat yang lebih besar kepada masyarakat. 
Tomo Therapy. /BATAN
Tomo Therapy. /BATAN

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) didorong untuk lebih berkontribusi dalam prioritas pembangunan nasional terutama di bidang kesehatan, pertanian dan pangan, industri, lingkungan, material maju, dan energi.

 

Memasuki usia ke-62 tahun, Batan terus memacu penguasaan teknologi nuklir untuk meningkatkan kontribusi dalam mendukung keberhasilan pembangunan nasional, sesuai dengan  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang ke – 4 dan Rencana Strategis Batan periode 2020 – 2024.

 

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang P.S Brodjonegoro, berharap, di usia yang ke - 62 tahun ini, seluruh peneliti, perekayasa, dan pegawai Batan terus bersemangat berkarya dan berinovasi di bidang teknologi nuklir untuk peningkatan kesejahteraan.

 

“Seluruh kegiatan riset dan inovasi sudah semestinya mampu menjawab tantangan kebutuhan masyarakat terutama terhadap kebutuhan pangan, kesehatan, energi, dan lingkungan yang bersih,” ujarnya, dalam sambutannya pada acara Gelar Teknologi Batan 2020 secara daring, Senin (07/12/2020).

 

Bambang menilai upaya pemenuhan kebutuhan rakyat merupakan tujuan utama pembangunan nasional. Untuk itulah, seluruh jajaran pemerintah harus hadir untuk membantu rakyat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

 

Menurutnya, Batan telah banyak menghasilkan produk teknologi nuklir yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat, namun masih diperlukan upaya keras agar teknologi tersebut dapat diaplikasikan secara masif dan memberi manfaat yang lebih besar kepada masyarakat. 

 

“Untuk itulah Kemenristek akan meningkatkan kolaborasi dan sinergitas dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperkuat kerja sama dengan pihak industri dan lingkungan, BUMN, BUMD, dan swasta, sehingga hasil riset dan inovasi dapat dihilirisasi kepada masyarakat,” katanya

 

Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan mengatakan pada periode 2020 - 2024 ini Batan mendapat mandat dari pemerintah sebagai koordinator di tiga Prioritas Riset Nasional (PRN) yaitu pengembangan Sistem Pemantau Radiasi untuk Keamanan dan Keselamatan, pengembangan Radioisotop dan Radiofarmaka, dan penyiapan lokasi pembangunan  Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). 

 

VARIETAS UNGGUL TANAMAN PANGAN

“Selain itu, Batan juga mendapat tugas untuk meneruskan penciptaan varietas unggul tanaman pangan, meningkatkan kualitas National Science Techno Park yang ada di Kawasan Nuklir Pasar Jumat dan pembangunan sumber daya manusia,” katanya.

 

Dia menambahkan di bidang pertanian beberapa varietas unggul Batan telah mendapat ijin pelepasan dari Kementerian Pertanian. Tiga varietas padi melalui teknik mutasi radiasi, yaitu Varietas Lampai Sirandah yang merupakan kerja sama dengan Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat, dan varietas padi aromatik Sinar -1 dan Sinar -2.

 

Selain itu, masih ada 4 varietas yang telah direkomendasikan oleh Kementan dan akan diperoleh sertifikasi di tahun 2021, yakni varietas dengan nama Dayang Muratan 1 dan Dayang Muratan 2 yang merupakan mutasi dari varietas padi lokal Kabupaten Musi Rawas Dayang Rindu, vareitas padi Payo yang merupakan kerja sama dengan Kabupaten Kerinci di Sumatera Barat, dan varietas Isora yang merupakan mutasi radiasi silangan padi Koshihikari dan IR-64. 

 

Untuk kedelai, Batan berhasil menciptakan varietas kedelai berumur genjah Sugenta 1 dan 2 , yang sudah direkomendasikan oleh Kementerian Pertanian sebagai varietas unggul yang memiliki sifat genjah.

 

Untuk program PRN terkait pembangunan PLTN, difokuskan di Provinsi Kalimantan Barat. Selain kerja sama dengan pemerintah Provinsi Kalbar, kegiatan studi kelayakan ini juga  dilaksanakan melalui kerja sama dengan berbagai lembaga diantaranya dengan Universitas Tanjungpura, PT. Indonesia Power, Kementerian ESDM, BPPT dan UGM. Pra Studi Kelayakan juga telah dilakukan bersama dengan PT Indonesia Power.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Lukas Hendra TM

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper