Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai nasional dinilai juga akan segera mengikuti langkah American Airlines untuk mengoperasikan kembali Boeing737 Max setelah izin diperoleh untuk mengangkasa kembali supaya tidak menambah beban biaya.
Pengamat penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soedjatman mengatakan maskapai harus tetap meningkatkan kapasitas dan utilisasi armadanya. Selain itu maskapai sudah terkontrak dan melakukan sebagian pembayaran dengan produsen burung besi asal Amerika Serikat tersebut dan tidak mungkin membiarkannya menganggur di hangar.
“Kalau sudah diizinkan, maskapai mau enggak mau harus mulai menggunakan 737 Max ini kecuali memang mau bayar pesawat nganggur,” ujarnya, Kamis (3/12/2020).
Gerry berpendapat sebetulnya standar keamanan pesawat dengan tingkat kepercayaan publik belum tentu berjalan sinkron. Armada tersebut bisa saja sudah tergolong aman ketika sudah melakukan modifikasi dan pelatihan tambahan.
Sementara itu, pada awalnya, masyarakat tentu saja masih merasa takut atau masih tidak percaya untuk terbang dengan armada tersebut. Namun, maskapai tentu bisa berupaya memberikan pengertian kepada dan informasi kepada calon penumpang bekerjasama dengan Boeing untuk menjelaskan perbaikan yang telah dilakukan.
Boeing sebagai pabrikan, kata dia, juga harus mau membuka diri untuk memberikan keterangan dan penjelasan yang telah dilakukan. Namun di sisi lain bagi penumpang awam kemungkinan tidak akan mengetahui tipe pesawat yang digunakan sebagai angkutan udara.
Baca Juga
Gerry berpendapat cepat atau lambat, kepercayaan akan pulih kendati tidak utuh sebesar 100 persen. Selain itu jika nantinya pesawat tersebut mampu terbang tanpa kasus atau zero accident dengan baik, maka penumpang dengan sendirinya akan percaya atau bahkan lupa.
American Airlines berencana untuk melakukan sertifikasi ulang dan mengoperasikan kembali pesawat Boeing737 Max secara bertahap mulai awal Desember 2020.
Chief Operating Officer American Airlines David Seymour akan kembali mengoperasikan pesawat tersebut pada awal Desember 2020 untuk penerbangan non-komersial. Hal ini untuk meyakinkan pengguna bahwa pesawat tersebut memiliki tingkat keamanan yang sama dengan pesawat lain yang dioperasikan maskapai.
"Pada 29 Desember 2020, kami akan melanjutkan penerbangan terjadwal dengan dua penerbangan sehari - atau satu perjalanan pulang pergi dari MIA [Miami International Airport] ke LGA [LaGuardia Airport/New York] - hingga 4 Januari 2021," kata Seymour dalam siaran pers yang dikutip, Kamis (3/12/2020).