Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi menyebutkan bahwa Indonesia bakal memecahkan rekor produksi nasional apabila bisa mencapai target produksi minyak siap jual atau lifting minyak 1 juta barel dan gas 12 miliar kaki kubik per hari pada 2030.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan telah banyak upaya untuk menahan laju penurunan atau bahkan menigkatkan produksi minyak Indonesia. Namun, dia menuturkan Indonesia harus berani keluar dari zona nyaman untuk bisa mencapai target tersebut.
Dia mengungkapkan, target capaian produksi lifting migas tersebut akan menjadi salah satu karya terbaik bagi bangsa Indonesia yang akan direalisasikan dari industri hulu migas.
"Jika target ini tercapai, maka sektor hulu migas akan mencatat rekor produksi migas terbesar sepanjang sejarah Indonesia," katanya dalam sambutannya di acara 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas, Rabu (02/12/2020).
Untuk itu, perlu adanya perubahan cara berpikir maupun cara berbisnis di luar kebiasaan. Di samping itu, visi tersebut tidak bisa dicapai tanpa adanya kolaborasi baik dari sisi industri, pemerintah, dan stakeholder terkait.
Dwi mengatakan, dengan diadakannya konvensi ini, dapat menjadi wadah bagi titik balik perubahaan cara berpikir industri hulu migas yang lebih mengedepankan pola kerja ekstra normal, dan beriorientasi hasil.
Baca Juga
Konvensi teserbut akan membahas 4 tema yakni leadership commitment untuk mendukung industri migas sebagai pilar utama pembangunan perekonomian nasional, memahami perubahaan sektor migas, beradaptasi terhadap perubahan dan tercapainya kemandirian migas untuk Indonesia, dan executing for success.
"Semoga apa yang kita lakukan hari ini tidak hanya dapat memberikan manfaat. Namun juga menjadi legacy bagi pertumbuhan ekonomi bangsa dan negara Indonesia di masa depan," jelasnya.