Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buntut Penghentian Perdagangan Bursa, Kepala Bursa Efek Tokyo Mengundurkan Diri

Aktivitas perdagangan pada bursa Jepang terhenti selama nyaris satu hari penuh pada 1 Oktober menyusul gangguan teknis.
Indeks Bursa Jepang/Reuters
Indeks Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Bursa Efek Tokyo Koichiro Miyahara mundur dari posisinya sebagai bentuk tanggung jawab atas masalah teknis yang mengakibatkan perdagangan bursa di Tokyo terhenti nyaris satu hari penuh bulan lalu.

Akira Kiyota, Chief Executive Officer Japan Exchange Group Inc., induk dari Bursa Efek Tokyo, masih mempertahankan jabatannya, namun menerima mengambil pemotongan gaji 50 persen selama empat bulan.

Kiyota akan mengambil alih peran Miyahara sebagai kepala bursa. Miyahara juga mengundurkan diri dari perannya sebagai co-chief operating officer di Bursa Jepang.

Pengunduran tersebut dilakukan setelah regulator mengeluarkan perintah perbaikan bisnis ke bursa Tokyo serta Japan Exchange Group, menyusul penyelidikan atas penghentian aktivitas perdagangan pada 1 Oktober.

Gangguan tersebut menjadi penghentian perdagangan sepanjang hari pertama sejak bursa bergeser ke system elektronik penuh pada tahun 1999. Gangguan ini juga memengaruhi upaya Jepang untuk memposisikan negara itu sebagai pusat keuangan Asia.

"Langkah-langkah ini diambil untuk mengklarifikasi tanggung jawab atas pemadaman sistem dan tujuan peningkatan bisnis," kata Japan Exchange dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Bloomberg.

“Kami menangani hal ini dengan sangat serius dan berupaya mencegah [hal serupa] terulang kembali,” lanjut mereka.

Miyahara bergabung dengan Bursa Efek Tokyo pada tahun 1988 setelah memulai karirnya di utilitas Electric Power Development Co. Dia bekerja keras hingga menjadi kepala bursa pada tahun 2015.

Pengunduran diri pimpinan bursa ini pernah terjadi sebelum Miyahara. Pada tahun 2005, Presiden Bursa Efek Tokyo Takuo Tsurushima mengundurkan diri setelah dua gangguan komputer dalam waktu enam pekan.

Tsurushima adalah eksekutif paling senior di bursa saat itu, sebelum TSE bergabung dengan Bursa Efek Osaka untuk membentuk Japan Exchange Group.

“Dibandingkan dengan pemadaman yang terlihat pada awal 2000-an, kali ini jauh lebih buruk,” kata chief fund manager Shinkin Asset Management Co., Naoki Fujiwara.

Terhentinya perdagangan ini terjadi sebagian karena perubahan pengaturan dalam pembaruan sistem perdagangan Arrowhead pada tahun 2015, yang tidak tercermin dalam manual yang disediakan oleh pengembang sistem Fujitsu Ltd.

Sistem Arrowhead diluncurkan pada tahun 2010, dan disebut sebagai solusi modern setelah serangkaian pemadamam sistem yang menggunakan teknologi yang lebih lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper