Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Masker Medis Lokal Turun, Ini Tiga Penyebabnya

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan utilisasi industri masker medis nasional terus melambat hingga November 2020. Kemenperin menduga setidaknya ada tiga hal yang menyebabkan hal tersebut.
Masker berkatup.  Pangsa masker kain produksi lokal kini hanya sekitar 40 persen. /Bisnis.com
Masker berkatup. Pangsa masker kain produksi lokal kini hanya sekitar 40 persen. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan utilisasi industri masker medis nasional terus melambat hingga November 2020. Kemenperin menduga setidaknya ada tiga hal yang menyebabkan hal tersebut.

Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin Elis Masitoh mendata utilisasi industri masker medis nasional mencapai level 100 persen pada April-Juni 2020. Namun demikian, saat ini angka tersebut merosot ke level 60 persen.

"Jadi, produksinya berkurang karena permintaan dalam negeri berkurang, ditambah lagi produk-produk impor yang harganya [jauh di bawah harga masker medis lokal]," katanya kepada Bisnis, Selasa (24/11/2020).

Elis menyatakan melambatnya permintaan nasional ditunjukkan dengan rendahnya penyerapan bantuan bea masuk bahan baku masker medis. Elis berujar Kemenperin telah menyiapkan subsidi bea masuk bahan baku masker medis hingga Rp54 miliar, namun serapan bantuan tersebut baru mencapai sekitar Rp1 miliar.

Alasan kedua, Elis menyampaikan harga masker medis impor membuat pabrikan masker domestik tidak kompetitif. Pasalnya, selisih harga antara masker medis dan lokal setidaknya 29,41 persen.

"Harga pabrik 1 kotak [masker medis] dalam negeri harganya Rp45.000-Rp65.000, sementara harga di pasar untuk [1 kotak masker medis] impor itu harganya antara Rp40.000-Rp45.000," katanya.

Berdasarkan data Kemenperin, impor masker medis yang tercatat dalam Pos Tarif 6307.90.40 dan 6307.90.90 menunjukkan tren peningkatan secara volume pada Januari-Agustus 2020. Adapun, volume terbesar tercatat per Agustus 2020 yang mencapai 123.713 ton.

Sementara itu, harga masker yang diimpor per Agustus 2020 merupakan yang terendah selama 3 bulan sebelumnya atau sekitar US$25,14 per Kilogram. "Terlihat bagaimana masker impor [melakukan praktek] banting harga."

Alhasil, saat ini masker medis lokal hanya memiliki pangsa pasar sekitar 40 persen dari total permintaan masker medis nasional. Sementara itu, masker medis lokal hanya berkontribusi sekitar 24 persen dari total pasar masker nasional.

Faktor terakhir, Elis menduga penurunan permintaan masker medis nasional disebabkan oleh naiknya tren permintaan masker kain di dalam negeri. Elis berujar pangsa masker kain lokal pada pasar masker nasional kini sekitar 40 persen.

"Ada alternatif [penggunaan masker]. Masyarakat umum sekarang ke masker kain. Itu yang diungkapkan teman-teman industri sebagai salah satu faktornya," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper