Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB), menilai ada keuntungan bagi bank sentral yang berencana menerbitkan mata uang digital dalam waktu dekat.
Menurut studi itu, sebuah negara tanpa mata uang digital akan kehilangan kendali atas kebijakan moneternya dengan dipaksa untuk bereaksi lebih kuat terhadap limpahan dari guncangan di negara-negara yang memiliki instrumen seperti itu.
Hal tersebut diungkapkan berdasarkan studi yang dilakukan ECB sendiri. Studi ini dilakukan oleh peneliti Massimo Minesso Ferrari, Arnaud Mehl, dan Livio Stracca.
Para peneliti ini memprediksikan bahwa kebocoran internasional seperti itu akan terampifikasi "sampai batas tertentu" dalam perekonomian terbuka karena kualitas mata uang digital seperti uang tunai dan aset akan menarik bagi investor.
“Memperkenalkan mata uang digital bank sentral lebih cepat daripada nanti, dapat menimbulkan keuntungan penggerak pertama yang signifikan bagi penerbitnya,” ungkap riset itu.
Studi ini dapat memiliki implikasi signifikan bagi bank sentral di seluruh dunia saat mereka mengeksplorasi bagaimana dan jika meluncurkan versi digital mata uang mereka.
Baca Juga
Bank sentral China adalah salah satu yang telah membuat kemajuan yang signifikan dalam uji coba dengan konsumen.
Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan pekan lalu bahwa sementara lembaganya tidak berlomba untuk menjadi yang pertama, "firasatnya" adalah bahwa dia dapat menciptakan mata uang digital dalam beberapa tahun ke depan.
Namun, dia mengatakan kepada Parlemen Eropa bahwa pandemi di benua itu telah mempercepat pergeseran sikap publik soal pembayaran digital.