Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

B40 Belum Bisa Diterapkan Siap Sampai Pertengahan Tahun Depan

Selain merampungkan uji teknis B40, pemerintah juga tengah meninjau kemampuan pendanaan insentif untuk implementasi B40.  
Petugas mengisi bahan bakar B30 saat peluncuran Road Test Penggunaan Bahan Bakar B30 (campuran biodiesel 30% pada bahan bakar solar) pada kendaraan bermesin diesel, di Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Petugas mengisi bahan bakar B30 saat peluncuran Road Test Penggunaan Bahan Bakar B30 (campuran biodiesel 30% pada bahan bakar solar) pada kendaraan bermesin diesel, di Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memperkirakan implementasi pemanfaatan campuran biodiesel 40 persen belum siap hingga semester pertama tahun depan.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa uji coba biodiesel 40 persen (B40) hingga saat ini masih dalam tahap finalisasi.

Oleh karena itu, tahun depan implementasi kebijakan mandatori biodiesel masih menggunakan B30.

"B40 belum siap untuk paling tidak pada semester pertama 2021. Jadi masih akan pakai B30," ujar Dadan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (16/11/2020).

Selain merampungkan uji teknis B40, pemerintah juga tengah meninjau kemampuan pendanaan insentif untuk implementasi B40.  

Dadan menyebut bahwa pendanaan insentif untuk program B30 saat ini cukup menantang. Hal ini disebabkan tingginya harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), sedangkan harga minyak bumi rendah sehingga selisih harga biodiesel yang perlu ditutup oleh insentif makin besar.

Untuk melaksanakan implementasi B40 tentunya dibutuhkan dana insentif yang jauh lebih besar.

Guna mengatasi hal tersebut, pemerintah telah melakukan sejumlah langkah efisiensi.

"Ini gap antara harga biodiesel dan solarnya kan menjadi semakin jauh.  Kami upayakan, pertama adalah penurunan biaya dari proses angkut.  Kemudian di sisi lain adalah peningkatan penerimaan dari sawit sehingga bisa dipakai insentif untuk menutup gap tersebut," katanya.

Sebelumnya, Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian ESDM menargetkan uji teknis B40 rampung pada November 2020.  Pada akhir tahun ini, Badan Litbang akan memulai evaluasi dan penyusunan rekomendasi teknis penggunaan B40.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper