Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Optimistis Performa Manufaktur Kuartal IV/2020 Positif

Performa sektor manufaktur pada kuartal III/2020 dinilai menjadi sinyal dimulainya masa perbaikan perekonomian nasional. Oleh karena itu, pemerintah meramalkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2020 akan berada di zona hijau.
Aktivitas di pabrik sepatu di Tangerang, Banten./Antara/Akbar Nugroho Gumay
Aktivitas di pabrik sepatu di Tangerang, Banten./Antara/Akbar Nugroho Gumay
Bisnis.com, JAKARTA - Performa sektor manufaktur pada kuartal III/2020 dinilai menjadi sinyal dimulainya masa perbaikan perekonomian nasional. Oleh karena itu, pemerintah meramalkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2020 akan berada di zona hijau.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan berbagai tanda sudah menunjukkan bahwa perekonomian nasional, khususnya sektor manufaktur, sudah pada tahap pemulihan. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah sudah dalam jalur yang benar. 
"Kami lihat sektor industri [tumbuh] 5,25 persen secara quarter-to-quarter, berarti sudah ada lonjakan. Ini menunjukkan kita sudah pada tahap pemulihan dan inisudah pada track yang benar. Kami berhadap kuartal IV/2020 [sudah tumbuh positif secara tahunan]," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam jumpa pers virtual, Senin (9/11/2020). 
Badan Pusat Statistik (BPS) mendata laju pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan tumbuh 5,25 persen secara kuartalan, namun masih minus 4,31 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 
Sementara itu, kinerja industri pengolahan non migas masih minus 4,02 persen pada kuartal III/2020 secara tahunan. Dengan performa yang terus bergerak di zona merah selama 6 bulan terakhir, laju pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan nonmigas terkontraksi 2,63 persen secara tahunan pada Januari-September 2020. 
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis sektor manufaktur akan masuk ke kondisi ekspansif pada kuartal IV/2020. Pasalnya, seluruh sektor manufaktur telah tumbuh positif secara kuartalan pada kuartal III/2020. 
Akan tetapi, Agus mengakui hampir seluruh sektor manufaktur masih tertekan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan data BPS, hanya tiga sektor yang tumbuh positif pada kuartal III/2020, yakni industri makanan dan minuman (0,66 persen), industri logam dasar (5,19 persen), dan industri kimia, farmasi, dan obat tradisional (14,96 persen). 
Di samping itu, Agus tetap meyakini angka Purchasing Manager's Index (PMI) Indonesia akan menembus level 50,0 pada kuartal IV/2020. Hal tersebut didorong oleh produksi mobil dan semen yang melonjak secara kuartalan pada kuartal III/2020. 
"Kami mendorong dan percaya sebelum 2020 PMI [Indonesia] bisa masuk ke titik 50 di mana titik 50 bahwa industri dalam negeri sudah sampai pada status ekspansif. Bottom line-nya, kami sudah lihat kurva positif," ucapnya. 
Agus mencatat bahwa produksi mobil pada kuartal III/2020 meroket sekitar 172 persen secara kuartalan atau menjadi 113.560 unit. Sementara itu, produksi semen telah menyentuh level 18 juta ton atau tumbuh sekitar 42 persen secara kuartalan. 
Sebelumnya, Agus menilai beberapa sektor manufaktur mulai pulih. Agus mencontohkan pemulihan permintaan pada mobil, sepeda motor, dan semen yang melonjak secara kuartalan. 
Selain itu, realisasi investasi pada sektor manufaktur naik 37 persen secara tahunan pada kuartal III/2020. Oleh karena itu, Agus optimistis masa penyembuhan sektor manufaktur akan semakin cepat. 
Akan tetapi, Agus masih belum bisa meramalkan apakah laju pertumbuhan lapangan usaha sektor manufaktur dapat melaju di zona hijau pada kuartal IV/2020. Menurutnya, peningkatan konsumsi masyarakat dan  kedisiplinan masyarakat menjaga protokol kesehatan menjadi kunci. 
"Saya akan jaga terus momentum [kuartal III/2020] ini agar kita bisa membaik di akhir tahun," ucapnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper