Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2020 minus 3,49 persen secara tahunan. Realisasi tersebut lebih dalam dari perkiraan pemerintah yang memprediksi antara minus 2,9 persen sampai minus 1 persen.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan bahwa meski kembali minus, dilihat dari pertiga bulan ekonomi mengalami pertumbuhan.
Hal ini membuat keyakinan pemerintah bahwa perekonomian kuartal IV/2020 menjadi lebih baik dengan produk domestik bruto (PDB) sepanjang tahun 2020 mendekati 0 persen bahkan di atasnya.
“Bagaimana kita menyambut pada 2021? Mudah-mudahan tren ini terus berlanjut. Karena kita telah mengantisipasi perkembangan 2021 dalam APBN [anggaran pendapatan dan belanja negara],” katanya pada konferensi pers virtual,” Kamis (5/11/2020).
Suharso menjelaskan bahwa belanja pada 2021 pun akan diselesaikan proses administrasinya hingga tahun ini. Dengan begitu, belanja pemerintah akan menjadi lokomotif dan mengangkat konsumsi masyarakat.
“Pertumbuhan kami tetap optimisme tetap dengan angka 5 persen. Mudah-mudahan bisa kita capai,” jelasnya.
Sementara itu, penyerapan belanja pemerintah berhasil menahan laju kontraksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2020. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengungkapkan konsumsi pemerintah tumbuh 9,76 persen secara kuartalan.
“Pertumbuhan konsumsi pemerintah karena ada kenaikan realisasi belanja bansos dan belanja barang dan jasa yang jauh lebih tinggi dari posisi triwulan II/2020 maupun kuartal III/2019,” kata Suhariyanto.