Bisnis.com, JAKARTA — PT Bio Farma (Persero) akan memproduksi vaksin Covid-19 jika pemeriksaan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan pada pabrikan Sinovac Biotech Ltd. rampung.
Head of Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan mengatakan bahwa saat ini pemeriksaan oleh utusan BPOM di pabrikan Sinovac masih berlangsung. Adapun, lanjutnya, Bio Farma akan tetap menerima bahan baku vaksin Covid-19 sesuai dengan jadwal.
"November 2020 akan kami terima bahan baku vaksin Covid-19 dalam bentuk bulk. Produksi tetap akan dilakukan setelah selesai uji klinis tahap III dan mendapatkan izin emergency use authorization dari BPOM," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (5/11/2020).
Iwan menyatakan bahwa uji klinis tahap III dan emergency use authorization akan didapatkan pabrikan sekitar Januari 2020. Seluruh persiapan produksi dan penyediaan vaksin Covid-19 masih sesuai dengan rencana.
Menurutnya, uji klinis tahap III vaksin besutan Sinovac, atau CoronaVac, belum menemukan efek samping berat. Selain itu, belum ada kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) yang signifikan.
Iwan mendata seluruh subjek uji klinis tahap III yang mencapai 1.620 orang telah mendapatkan suntikan pertama.
Baca Juga
Imunisasi menggunakan CoronaVac membuat jumlah imunisasi per orang sebanyak dua kali.
"[Saat ini proses uji klinis tahap III] menunggu monitoring uji klinis sampai dengan Januari 2021," katanya.
Dalam rapat dengar pendapat antara Bio Farma dan Komisi VI DPR, Sinovac berkomitmen mengirimkan bahan baku CoronaVac untuk produksi 15 juta dosis pada November—Desember. Sementara itu, akan ada 35 juta dosis yang akan dikirimkan dalam bentuk bahan baku pada kuartal I/2021.