Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk bisa meningkatkan daya saing. Hal itu dilakukan agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi produk-produk asing di tengah laju pesat perekonomian digital.
“Saya ingatkan agar kemajuan ekonomi digital termasuk UMKM digital tidak boleh membuat kita hanya menjadi pasar dari produk-produk asing. Kita harus menjadi bagian penting untuk mengangkat produk-produk dalam negeri atau buatan Indonesia,” ujarnya dalam acara Kumpran Festival UMKM yang ditayangkan di YouTube Kumparan, Senin (26/10/2020).
Lebih lanjut, dengan potensi jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, Indonesia berpeluang besar mengisi pasar digital yang tumbuh pesat sebagai dampak masa pandemi Covid-19.
Kepala Negara menilai penetrasi pasar internet akan meningkat signifikan di tengah potensi yang besar itu.
Pasalnya, baru sekitar 8 juta atau 13 persen dari 64 juta pelaku UMKM yang telah melakukan integrasi menuju teknologi digital.
“Saya yakin UMKM kita akan bisa cepat naik kelas dengan menjadikan UMKM milik kaum milenial sebagai motor penggerak,” ujar Jokowi.
Baca Juga
Lebih dari itu, sambungnya, UMKM yang terus bermunculan dan berkembang tersebut secara otomatis membuka lapangan pekerjaan baru bagi minimal jutaan anak muda yang mulai memasuki pasar kerja per tahunnya.
Jokowi menyampaikan juga bahwa penciptaan lapangan kerja menjadi mendesak pada saat ini mengingat Indonesia mendapatkan bonus demografi yakni sekitar 64 persen atau 183 juta penduduk berusia produktif.
“Setiap tahun ada sekitar 2,9 juta penduduk usia kerja baru, sehingga kebutuhan atas lapangan kerja baru sangat mendesak. Untuk itu kita butuh lebih banyak job creator, wirausaha muda yang menciptakan lapangan kerja baru,” kata Presiden.
Walhasil dengan dukungan pemerintah, salah satunya melalui Undang-Undang Cipta Kerja, diharapkan bisa menciptakan ekosistem usaha yang kondusif sehingga UMKM bisa berkembang lebih cepat dan lebih baik.