Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19, Ini Kekhawatiran dan Strategi Pelaku Usaha Versi ACCA

Association of Chartered Certified Accountant (ACCA) menilai semua organisasi perlu menanggapi dengan cepat dan efektif dalam menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Entrepreneur muda sedang rapat/ilustrasi
Entrepreneur muda sedang rapat/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas pelaku usaha mengkhawatirkan penurunan produktivitas karyawan pada periode Covid-19.

Pandemi mewajibkan perusahaan untuk memikirkan strategi pemulihan secara bertahap jangka pendek hingga panjang.

Hal itu terungkap dalam Global Covid-19 Survey yang dilakukan Association of Chartered Certified Accountant (ACCA). Survei menyebutkan hampir 60 persen responden mengkhawatirkan penurunan produktivitas karyawan karena perubahan drastis pada operasional perusahaan.

“Sebagian besar responden juga mengalami penurunan permintaan, gangguan rantai pasok, menunda meluncurkan produk dan layanan baru, hingga menunda rencana investasi,” kata Head of ACCA Indonesia Hani Karunia, dalam keterangan resmi, Senin (26/10/2020).

Survei yang sama menyebutkan hampir 40 persen responden juga mengalami masalah keuangan seperti ketatnya arus kas. Tantangan ini sangat berat bagi pengusaha dengan skala kecil dan menengah, terutama karena kekhawatiran kewajiban utang yang berpotensi meningkat.

Untuk itu, dalam menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, ACCA menilai semua organisasi perlu menanggapi dengan cepat dan efektif. Dengan begitu perusahaan dapat memastikan kelangsungan dan ketahanan usahanya dalam jangka pendek,serta pemulihan untuk jangka panjang.

Global Covid-19 Survey juga mencakup bagaimana krisis ini berkembang, dan beberapa strategi yang dapat dilakukan menghadapi situasi ini. Survei tersebut menyebutkan, ada beberapa langkah dan peta jalan yang bisa dilakukan di masa krisis ini dalam upaya pemulihan.

Pertama, bertindak dan fokus pada kelangsungan jangka pendek dan respon awal terhadap krisis. Langkah ini sangat penting untuk memastikan kondisi krisis ini dikelola dengan baik dan rencana yang berkesinambungan dapat diterapkan, serta melindungi kesejahteraan pekerja.

Kedua, menganalisis dan menggeser fokus jangka pendek menjadi fokus jangka menengah yang fokus pada pemulihan usaha. Pada tahap ini, perusahaan dapat melanjutkan operasional bisnisnya perencanaan yang dapat dikelola dengan baik.

Ketiga, antisipasi dengan fokus pada rencana jangka panjang, terutama pada inovasi dan pemahaman bagaimana seharusnya berkembang ke depannya. Pada tahap ini model dan strategi bisnis perusahaan dapat berkembang.

Hani melanjutkan hasil survei tersebut juga menyatakan pemulihan ekonomi membutuhkan profesi dan ilmu akuntan. Tren karier di bidang akuntasi sedikit mengalami perubahan tetapi tetap dibutuhkan. Profesi akuntan juga menjadi pusat perhatian dalam membangun usaha yang berkelanjutan untuk masa depan.

“Kemampuan ACCA untuk memimpin profesi global yang tepercaya dan inklusif bergantung pada nilai yang kita ciptakan melalui komunitas untuk bisnis dan masyarakat. Komunitas yang dibangun ACCA pun lebih dari sekadar jaringan, melainkan inklusif, terbuka dan global,” tambahnya.

Adapun, kebutuhan akan profesi akuntan dibuktikan melalui terpilihnya ACCA menjadi 'The Professional Global Body of The Year' dalam Digital Accountancy Forum and Awards (DAF Awards) 2020 oleh The Accountant. Terpilihnya ACCA dalam DAF Awards 2020 ini mencakup dampak global asosiasi melalui kepemimpinan pemikiran, acara, dan aktivitas yang berkelanjutan.

Salah satu yang disoroti adalah hasil kerja professional insight (PI) team ACCA seperti Global Covid-19 Survey, dengan 1 juta responden yang berkontribusi mengisi survei tersebut. Hal ini membuktikan di tengah disrupsi dan pandemi Covid-19, pemulihan dan pergerakan ekonomi tetap membutuhkan ilmu akuntasi dan profesi akuntan.

“ACCA berhasil memimpin profesi akuntansi secara global dengan menciptakan peluang. Tujuannya menetapkan nilai yang kami ciptakan untuk masyarakat. Salah satu tujuan kami adalah membuka peluang lebih banyak untuk profesi, melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda dan lebih baik, dan kami tidak pernah melupakan kepentingan publik,” tambah Hani.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper