Bisnis.com, JAKARTA — Lolosnya Konsorsium Patimban yang dipimpin PT CTCorp Infrastruktur Indonesia dalam prakualifikasi lelang Pelabuhan Patimban menumbuhkan harapan dari sang pemimpin konsorsium tersebut.
Pasalnya, pada prakualifikasi lelang operator Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat tersebut, hanya konsorsium yang dinamai Konsorsium Patimban itu yang dinyatakan lolos. Dengan demikian, dia tak memiliki pesaing lainnya.
Anggota konsorsium itu terdiri atas PT CTCorp Infrastruktur Indonesia, PT Indika Logistic & Support Services, PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya.
Direktur CT Corp Chairal Tanjung mengungkapkan rasa syukurnya karena konsorsium yang dipimpin anak usahanya dapat lolos prakualifikasi dan menjadi satu-satunya yang masuk ke tahap lelang pemilihan operator.
“Kami bersyukur konsorsium kami lolos dari prakualifikasi lelang operator Patimban. Saat ini kami akan fokus untuk menyelesaikan tahap berikutnya dalam seleksi operator Pelabuhan Patimban," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (21/10/2020).
Dia berharap supaya konsorsiumnya dapat memenuhi harapan pemerintah dalam menjadikan Patimban sebagai pelabuhan terbaik di Indonesia mengingat pelabuhan itu digadang-gadang menjadi yang terbesar di Indonesia.
Baca Juga
"Mudah-mudahan kami dapat memenuhi harapan pemerintah dalam mewujudkan Pelabuhan Patimban yang diharapkan menjadi pelabuhan terbaik ini," katanya.
Lelang operator Pelabuhan Patimban disebut memiliki nilai investasi hingga Rp16 triliun dengan konsesi selama 40 tahun.
Pelabuhan Patimban berada di area seluas 369 hektare (ha) dan area pendukung mencapai 345,2 ha, dengan biaya investasi total hingga mencapai Rp43,2 triliun. Pada tahap awal, pelabuhan tersebut akan beroperasi pada November atau Desember 2020.
Tahap pertama ini sudah dikeluarkan investasi Rp14,2 triliun yang dananya berasal dari APBN dan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA).
Pada tahap pertama, pembangunan Pelabuhan Patimban mencakup terminal petikemas dengan kapasitas 800.000 TEUs dan terminal kendaraan yang bisa menampung 360.000 unit per tahun.
Setelah tahap awal ini, pada 2021 hingga 2023 dibutuhkan investasi tahap berikutnya sebanyak Rp9,5 triliun. Adapun, tahap 3 dan 4 adalah pengembangan kawasan-kawasan di sekitarnya yang menjadi kawasan kerja sama pemerintah dan badan usaha.