Bisnis.com, JAKARTA – Konsorsium CTCorp menjadi satu-satunya peserta lelang operator Pelabuhan Patimban yang lolos tahap prakualifikasi.
Kekuatan dari para operator di dalamnya menjadi salah satu kunci lolosnya konsorsium tersebut. Konsorsium yang dinamai konsorsium Patimban tersebut terdiri dari PT CTCorp Infrastruktur Indonesia, PT Indika Logistic & Support Services, PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya.
Pakar kemaritiman ITS Surabaya Raja Oloan Saut Gurning mengatakan tanpa data dan hasil yang lebih detail, melihat entitas yang telah dipilih dapat diindikasikan sebagai sebuah konsorsium yang disusun guna memenuhi berbagai fungsi badan usaha pelaksana seperti yang disyaratkan oleh pemerintah.
Fungsi yang disyaratkan pemerintah tersebut yakni penyediaan infrastruktur, layanan jasa kontainer, layanan kendaraan, pemeliharaan kolam perairan dan kolam pelabuhan serta kebutuhan pendanaan aset sebesar 30 persen dari perkiraan total investasi Rp16 triliun atau sekitar Rp4,8 triliun.
"Dengan gabungan empat korporasi yaitu PT CT Corp Infrastruktur Indonesia, PT Indika Logistic & Support Services, PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya maka sepertinya merupakan usaha atau berbagi peran dan fungsi untuk memenuhi kewajiban itu," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (21/10/2020).
Dia menilai tanpa mengurangi dan mempengaruhi proses pemilihan, keempat entitas yang menjadi satu konsorsium tersebut selama ini memang memiliki catatan dan pengalaman terkait dengan layanan jasa operasi dan logistik maritim. Menurutnya, kalau dilihat dari empat unit usaha ini sepertinya ada pembagian peran dengan asumsi berikut:
Baca Juga
- PT CT Corp Infrastruktur Indonesia untuk penyediaan infrastruktur dan suprastruktur pelabuhan. Untuk perawatan atau pemeliharaan kolam pun sepertinya dilakukan CT Corp.
- PT Indika Logistic & Support Services untuk layanan logistik kendaraan dan layanan sisi darat.
- PT Terminal Petikemas Surabaya untuk layanan jasa peti kemas.
- PT U Connectivity Services terkait jasa teknologi informasi dan komunikasi dalam pengelolaan pelabuhan.
"Dan pendanaan mungkin akumulasi dan kontribusi semua anggota konsorsium. Kalau melihat dari berbagai entitas ini terlihat ada gabungan antara korporasi swasta, publik yang juga mungkin keterlibatan kekuatan komersial domestik dan mungkin internasional," ujarnya.
Dia berharap di masa realisasinya nanti keempat entitas dalam satu konsorsium tersebut dapat menerapkan pola jasa kepelabuhanan yang kinerjanya setara secara internasional, efisien, inovatif serta memberikan banyak manfaat atau nilai tambah bagi pengguna jasa.
Saut juga berharap calon operator lelang Pelabuhan Patimban tersebut dapat mendukung usaha pencapaian biaya logistik nasional yang lebih rasional, mengingat biaya logistik nasional terbilang masih tinggi.