Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kata Komisi VII DPR, Pengembangan Sektor EBT Masih Sebatas Retorika

Banyak pengembangan EBT menghasilkan kapasitas kapasitas kecil sehingga secara ekonomis perhitungan biaya per kWh di konsumen menjadi tinggi.
Energi terbarukan/Istimewa
Energi terbarukan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Dalam masa satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, pengembangan sektor energi baru dan terbarukan dinilai masih sebatas retorika.

Wakil Ketua Komisi VII DPR Ramson Siagian mengatakan bahwa diperlukan kepiawaian pembuat kebijakan energi agar pengembangan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) tetap berjalan dengan signifikan sehingga tidak cenderung hanya retorika.

"Sektor EBT belum menggembirakan, masih cenderung banyak retorika," katanya kepada Bisnis, Selasa (20/10/2020).

Dia menuturkan bahwa pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan EBT memerlukan prioritas tinggi.

Pasalnya, banyak pengembangan EBT menghasilkan kapasitas kapasitas kecil sehingga secara ekonomis perhitungan biaya per kWh di konsumen menjadi tinggi karena harus membangun jaringan distribusi tersendiri.

Dia menambahkan untuk pengembangan EBT yang kapasitas besar, investasinya juga sangat besar sehingga biaya per kWh juga tinggi.

"Sementara itu, daya beli masyarakat secara umum sebagian besar belum siap dengan harga listrik per kWh yang tinggi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper