Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Covid-19, Permintaan Ekspor Phapros Menguat

PT Phapros Tbk. mencatatkan pendapatan ekspor konsolidasi tumbuh lebih dari 5 persen sejauh ini. Adapun, permintaan pasar global diduga menjadi pendorong utama.
Gedung PT Phapros, Tbk. Salah satu pasar disasar adalah pasar pemerintah melalui obat program, baik untuk penanganan Covid-19 dan penyakit lainnya. /UGM
Gedung PT Phapros, Tbk. Salah satu pasar disasar adalah pasar pemerintah melalui obat program, baik untuk penanganan Covid-19 dan penyakit lainnya. /UGM

Bisnis.com, JAKARTA - PT Phapros Tbk. mencatatkan pendapatan ekspor konsolidasi tumbuh lebih dari 5 persen sejauh ini. Permintaan pasar global menjadi pendorong utama.

Phapros telah mendistribusikan obat antibiotik dan obat maag melalui anak perusahaannya PT Lucas Djaja ke pasar global. Adapun, negara tujuan ekspor kedua negara tersebut adalah Afghanistan dan Myanmar.

Direktur Utama Lucas Djaja Ninung Murtini mengatakan nilai ekspor kedua produk tersebut mencapai Rp1,8 miliar. Secara terperinci, jenis obat yang diekspor adalah amoxicillin, kortikosteroid, dan obat sakit maag.

"Ekspor dilakukan karena ada kebutuhan di sana dan total nilainya mencapai lebih dari US$120.000 atau lebih dari Rp1,8 miliar," ucapnya dalam keterangan resmi, Senin (20/10/2020).

Nuning mendata nilai ekspor Lucas Djaja tumbuh sekitar 17 persen sejak Januari 2020 hingga pertengahan Oktober 2020. Adapun, lanjutnya, perseroan akan mengekspor sekitar 17 kontainer obat hingga 17 kontainer.

Terpisah, Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko menyatakan ekspor Lucas Djaja menaikkan pendapatan ekspor perseroan secara konsolidasi. Alhasil, ucapnya, pendapatan ekspor Phapros secara konsolidasi tumbuh lebih dari 5 persen hingga pertengahan Oktober 2020.

"Kami tetap gencar melakukan ekspansi bisnis di tahun ini, meski di tengah pandemi COvid-19 saat ini," ucapnya.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Phapros Tbk. Zahmilia Akbar mengatakan salah satu pasar disasar adalah pasar pemerintah melalui obat program, baik untuk penanganan Covid-19 dan penyakit lainnya. Pasalnya, saat ini untuk pasar produk obat bebas dan obat resep bermerek yang tidak terkait dengan Covid-19 tumbuh sangat rendah.

"Kami berusaha terus untuk meningkatkan produksi produk-produk terkait Covid-19, agar jangan sampai ada kekosongan produk di masyarakat," katanya kepada Bisnis.

Adapun sejumlah produk yang berkaitan dengan Covid-19 ini misalnya multivitamin kombinasi vitamin C dan E (Becefort), methylprednisolone dan dexamethasone.

Sementara produk dari anak perusahaan yakni PT Lucas Djaja dan PT Marin Liza Farmasi juga merilis sejumlah produk yang kini sangat diminati pasar salah satunya desinfektan dan antiseptik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper