Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Sebut Ekonomi Nasional 2021 Bakal Membaik, Apa Alasannya?

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani memprediksi, perekonomian Indonesia sudah menyentuh level terendahnya pada pada kuartal II/ 2020, yakni minus 5,3 persen.
(kiri-kanan) Pengacara Hotman Paris Hutapea bersama Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengadakan diskusi publik soal Omnibus Law Cipta Kerja di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu 14 Maret 2020./ Tempo - EKO WAHYUDI.
(kiri-kanan) Pengacara Hotman Paris Hutapea bersama Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengadakan diskusi publik soal Omnibus Law Cipta Kerja di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu 14 Maret 2020./ Tempo - EKO WAHYUDI.

Bisnis.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memprediksi kondisi perekonomian nasional bakal membaik pada 2021.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan hal tersebut bisa terjadi lantaran basis perekonomian nasional sudah rendah pada 2020.

Selain itu, kehadiran vaksin Covid-19 turut memberikan angin segar untuk perekonomian nasional pada 2021.

"Walaupun kita mendapatkannya secara bertahap, harapannya vaksin ini juga akan lebih membantu dan mereduksi faktor ketidakpastian, mengingat musuh utama kita adalah faktor ketidakpastian yang tinggi," kata Rosan dalam diskusi daring, Minggu (18/10/2020).

Menurut dia, pada kuartal II/2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi hingga 5,3 persen.

Sementara itu, dia memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2020, bakal berkisar di angka minus 2 sampai dengan minus 3 persen

"Dan kuartal IV/2020 akan lebih baik [lebih rendah] kontraksinya," kata dia.

Dia berujar pada kuartal II/2020, perekonomian Indonesia sudah menyentuh level terendahnya di minus 5,3 persen.

Sebelumnya Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal III masih terkontraksi. Namun, akan lebih kecil dibandingkan dengan kuartal II yang mencapai minus 5,3 persen.

Konsumsi pemerintah belum mampu mengompensasi penurunan konsumsi masyarakat dan investasi.

“Namun ini kita akan terus lihat agar kita bisa memastikan konsumsi pemerintah itu ikut menjadi faktor yang membantu pertumbuhan ekonomi,” kata Suahasil yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi dan Transformasi Nasional (PEN) dalam konferensi pers virtual, Rabu (30/9/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper