Bisnis.com, JAKARTA - Bukan prestasi yang membanggakan, Indonesia masuk ke dalam daftar 10 negara berpendapatan kecil dan menengah yang memiliki utang terbesar di dunia.
Hal tersebut terungkap dalam laporan International Debt Statistics (IDS) 2021 atau Statistik Utang Internasional yang dirilis Bank Dunia pada Selasa malam (13/10/2020).
Dari laporan tersebut tampak, Indonesia menempati posisi ketujuh dari daftar 10 negara berpendapatan kecil dan menengah dengan utang luar negeri terbesar di dunia.
Di atas Indonesia ada Meksiko dan Turki di urutan kelima dan keenam. Sementara itu, urutan satu, dua dan tiga diduduki oleh China, Brasil da India.
Di bawah posisi Indonesia, ada Argentina, Afrika Selatan dan Thailand yang masing-masing menempati posisi kedelapan, kesembilan dan kesepuluh.
Posisi utang luar negeri Indonesia pada tahun 2019 mencapai US$402,08 miliar atau sekitar Rp5.910 triliun, naik 5,92 persen dari posisi US$379,58 atau Rp5.579 triliun (dengan kurs Rp14.700) pada 2018.
Dari Bank Dunia, utang luar negeri Indonesia pada 2019 lebih didominasi oleh utang jangka panjang sebesar US$354,54 miliar atau sekitar Rp5.211 triliun.
Adapun, posisi utang luar negeri jangka pendek hanya sebesar US$44,79 miliar atau sekitar Rp658 triliun.
Berdasarkan krediturnya, utang luar negeri yang terbesar tahun lalu berasal dari sektor swasta sebesar US$181,25 miliar atau sekitar Rp2.664 triliun.
Dari penerbitan surat utang, Bank Dunia mencatat nilainya sebesar US$173,22 miliar atau sekitar Rp2.546 triliun. Dari keseluruhan total utang, bunga utang yang ditanggung mencapai US$12,04 miliar atau Rp179,98 triliun.
Sebagai catatan, Kementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah pusat per Agustus 2020 sebesar Rp5.594,93 triliun. Berdasarkan buku APBN Kita, angka ini mengalami kenaikan Rp160,07 triliun dari posisi Juli 2020.
Rasio utang pemerintah ini setara dengan angka 34,53 persen dari PDB. Dari total tersebut sekitar 84,82 persen utang berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp4.745,48 triliun dan sekitar 15,18 persen utang berasal dari pinjaman senilai Rp849,45 triliun.