Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspektasi Konsumen Turun, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Minus 3 Persen

Penurunan ekspektasi konsumen juga terjadi karena masyarakat kelas menengah ke atas yang menahan konsumsi
Pengunjung berbelanja di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (15/6/2020). ./Antarann
Pengunjung berbelanja di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (15/6/2020). ./Antarann

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom menilai ekspektasi konsumen terhadap perbaikan ekonomi yang terus menurun akan menyebabkan penurunan ekonomi jatuh lebih dalam pada akhir 2020.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan setelah pemberlakukan pembatasan sosial bersakal besar (PSBB) muncul optimisme di masyarakat ekonomi akan kembali pulih sejalan dengan penanganan wabah Covid-19.

Namun, yang terjadi tekanan ekonomi dapat diredam, namun penyabaran Covid-19 semakin terakselerasi pada masa transisi menuju fase new normal.

"Konsumen optimismenya terhadap permulihan ekonomi berkurang karena di masa new normal semakin banyak terjadi kasus Covid-19, jadi orang akan semakin was-was," katanya kepada Bisnis, Selasa (6/10/2020).

Faisal menjelaskan, penurunan ekspektasi konsumen juga terjadi karena masyarakat kelas menengah ke atas yang menahan konsumsi. Kelompok masyarakat ini tidak mengalami masalah daya beli, tetapi lebih ke kekhawatiran terhadap kenaikan kasus Covid-19.

Konsumsi masyarakat yang tertahan pun menurut Faisal akan berdampak pada sisi produksi. Hal ini sudah tercermin dari penurunan PMI manufaktur pada September 2020 menjadi 47,2, dari sebelumnya 50,8 pada Agustus 2020.

Menurut Faisal, hal ini akan meningkatkan ketidakpastian pemulihan ekonomi ke depan. Adapun, CORE memprediksi ekonomi tahun ini akan terkontraksi pada kisaran -1,5 hingga 3 persen.

Jika dalam 3 bulan ke depan pemulihan dan perbaikan konsumsi, termasuk penanganan kasus Covid-19 tidak terjadi, diprediksi pertumbuhan ekonomi akhir tahun akan anjlok hingga -3 persen.

"Saya khawatirnya kontraksi bisa ke arah negatif, ke arah batas bawah 3 persen," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper