Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada September 2020 naik tipis sebesar 1,01 persen menjadi Rp101,66.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan berdasarkan subsektor seluruhnya mengalami kenaikan, kecuali holikultura dan peternakan. NTP tanaman pangan pada September naik 0,9 persen karena indeks harga yang diterima mengalami kenaikan cukup tinggi yakni 0,85 persen, sebaliknya indeks yang dibayar turun.
"Untuk NTP hortikultura mengalami penurunan 0,43 persen karena indeks harga yang diterima turun. Hal ini terjadi karena harga komoditas terkait turun, seperti cabai rawit, tomat, dan beberapa produk hortikultura lainnya," kata Suhariyanto, Kamis (1/10/2020).
Sementara, untuk perkebunan rakyat NTP naik 2,67 persen menjadi 105,76 persen. Kenaikan terjadi karena indeks yang diterima naik tinggi sejalan dengan kenaikan harga beberapa produk, seperti kelapa sawit, karet, kakao, kopi, dan tembakau.
Dia menilai NTP perkebunan rakyat pada September menggembirakan.
Adapun, NTP peternakan pada September turun 0,63 persen karena indeks harga yang diterima turun 0,59 persen. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan harga ayam ras, ayam pedaging, dan telur ayam ras.
Baca Juga
Sementara, NTP perikanan naik 0,18 persen. Kondisi ini diklaim jauh lebih landai dibandingan dengan tanaman pangan perkebunan rakyat.