Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemulihan Industri Penerbangan Dimulai dari Rute Domestik

Penerbangan rute domestik akan menjadi ujung tombak bagi industri penerbangan nasional untuk mendorong pemulihan.
Petugas melakukan rutinitas pemeriksaan di selasar Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Rachman
Petugas melakukan rutinitas pemeriksaan di selasar Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Operator bandara memperkirakan pemulihan industri penerbangan untuk bisa kembali ke level sebelum pandemic, akan dimulai dari rute domestik pada 2023.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan hal itu tidak lepas dari karakteristik negara kepualaun dengan tingkat permintaan tinggi untuk rute domestik.

Berdasarkan pengamatannya, pemulihan dari rute domestik akan dimulai dari rute Jawa - Sumatera yang selama ini mengambil porsi 26 persen dalam pangsa pasar domestik. Jumlah itu setara dengan 23,4 juta pergerakan penumpang.

Kemudian Intra Jawa yang merupakan pangsa pasar terbesar kedua yakni 18 persen sebanyak 16,5 juta pergerakan. Setelah itu rute Jawa-Kalimantan dengan 9 persen pangsa pasar atau sebanyak 8 juta penumpang.

"Angka yang kami perkirakan pada akhir 2023 untuk rute domestik komposisinya bisa mulai dengan pada saat sebelum krisis. Kita masih diberkahi rute domestik. Kalau trafik internasional bisa pulih dengan tambahan satu tahun lebih lama yakni 2024," katanya seperti dikutip dari paparannya, Minggu (27/9/2020).

Berdasarkan skenarionya, tingkat kepercayaan penumpang baru akan mulai tumbuh secara perlahan pada 2021 dengan 92 juta penumpang domestik dan 16 juta penumpang internasional.

Kemudian pada 2022 yakni 124 juta penumpang domestik dan 22 juta penumpang internasional. Lalu disusul 155 juta penumpang domestik dan 29 juta penumpang internasional.

Sementara untuk rute internasional akan berasal dari kawasan Asia Tenggara yang selama ini mendominasi 14 persen dari tingkat permintaan dengan sekitar 12,8 juta penumpang. Diikuti Timur Tengah sebesar 3 persen 3,1 juta penumpang.

Sementara itu VP Corpprate Communication PT Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan menyampaikan masa pemulihan trafik penerbangan pada masa pandemi ini memang tidak dapat dilakuan dalam waktu singkat karena seluruh pihak perlu menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 dengan konsisten dan baik.

Hingga saat ini, kata dia, penerbangan domestik merupakan harapan utama untuk meningkatkan pergerakan penerbangan karena penerbangan internasional reguler atau komersial masih ditutup hingga akhir 2020.

Angkasa Pura I memproyeksikan trafik penumpang pada 2023 dapat kembali seperti pada 2019 atau sebelum pandemi yang mencapai 87 juta penumpang.

Adapun pada 2020, Angkasa Pura I memproyeksikan trafik penumpang hanya sebanyak 26 juta penumpang, sekitar 65 juta penumpang pada 2021, dan 76 juta penumpang pada 2022.

Saat ini Angkasa Pura I juga berupaya meningkatkan pelayanan pada masa pandemi ini sehingga calon penumpang dapat melalui proses pemeriksaan dokumen syarat penerbangan dengan relatif mudah dan nyaman.

Salah satunya dengan menyediakan fasilitas rapid test di hampir seluruh bandara kelolaan dengan harga yang relatif sangat terjangkau yaitu Rp85.000.

Selain itu, Angkasa Pura I bekerja sama dengan Incheon International Airport Corporation (IIAC) untuk menerapkan pedoman Safe Corridor Innitiative (SCI) di mana Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi pilot project penerapan SCI di dunia. Pedoman SCI ini merupakan pedoman berstandar global terkait implementasi protokol kesehatan di bandara.

"Kami mengharapkan dengan implementasi protokol kesehatan yang ketat dan kemudahan proses pemeriksaan di bandara dapat meningkatkan kepercayaan diri masyarakat untuk melakukan perjalanan udara dan pada akhirnya dapat meningkatkan trafik penerbangan walau secara perlahan," tekannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper