Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri kian giat menyusun strategi untuk bisa mengembalikan situasi bisnis kembali normal di tengah pandemi. Kendati begitu modernisasi sistem keamanan industri dinilai masih cukup penting.
Friedhelm Best, Vice President Asia Pasifik HIMA, salah satu provider smart safety mengemukakan sejumlah pertimbangan penting dalam modernisasi sistem keamanan di fasilitas industri.
Dia mengatakan, kebersihan dan kesehatan kerja adalah prioritas utama semua bisnis saat ini, demi melindungi keselamatan pekerja dan juga pelanggan mereka. Namun, bagi bisnis seperti instalasi pabrik, keselamatan di ruang kerja haruslah selalu terjaga.
“Kegiatan ini membutuhkan pertimbangan yang sangat teliti, apalagi bila standar proses industri yang wajib, seperti kemacetan produksi, dan permintaan konsumen sudah terlibat. Lalu, apabila hal tersebut terjadi, apa yang menjadi pertimbangan utama untuk memastikan Safety Instrumented System [SIS] pada fasilitas industri Anda selalu sesuai dengan harapan?” katanya melalui keterangan resmi, Sabtu (26/9/2020).
Berikut sejumlah pertimbangan dalam modernisasi sistem keamanan pada fasilitas industri:
1. Sesuai dengan Standar
Standar yang sesuai merupakan hal yang akan selalu dipertimbangkan bagi sebuah pabrik, jadi bukan hanya ketika mempertimbangkan modernisasi atau modifikasi SIS saja. Sistem keselamatan yang baik dan sesuai dengan standarnya dapat memberikan kepastian hukum apabila terjadi kasus pada ruang kerja.
Selain itu, sistem keselatan tersebut juga dapat berfungsi sebagai pedoman akan praktik industri yang baik.
Standar teknis keamanan, IEC 61511 Edisi Ke-2 mengharuskan diadakannya penilaian risiko keselamatan dan keamanan secara berkala, memantau agar para staf memenuhi syarat untuk bekerja di pabrik, lalu harus ada juga penilaian rutin yang wajib untuk memperbaharui kualifikasi dan keamanan siber.
Langkah ini diperlukan untuk mengidentifikasi kerentanan keamanan pabrik. Hal tersebut akan mampu mengungkapkan kekurangan pada sistem, sehingga akhirnya bisa mengetahui di mana modernisasi itu dapat diterapkan.
Saat merencanakan modernisasi atau modifikasi SIS, perusahaan harus memastikan bahwa perangkat keras atau perangkat lunak yang ada mematuhi standar yang berlaku. Jika diketahui ada kejanggalan, namun sistem tetap dipasang, izin operasi pabrik dapat terpengaruh, termasuk pengenaan sanksi.
Ketika terdapat teknologi baru, seperti sistem keamanan terprogram, diperkenalkan, risiko baru mungkin akan bermunculan. Untuk itu, penting sekali disini untuk memastikan apakah tingkat risiko tersebut berubah karena pergantian sistem yang baru.
Agar perusahaan dapat membuktikan bahwa SIS sudah sesuai dengan IEC 61511, melalui instalasi dan pengoperasiannya, semua dokumen keselamatan dan pemeliharaan yang dibutuhkan akan disediakan oleh operator instalasi. Ini termasuk alat untuk mencatat data dan mendokumentasikan proses kerjanya.
HIMA merekomendasikan penggunaan sistem bersertifikasi SIL 3 untuk mengganti dan menerapkan prosedur sistem sesuai dengan IEC 61511. Ini memastikan agar spesifikasinya sesuai sebagaimana mestinya, dan pengujian peralatan yang diganti dapat dilakukan secara langsung.
2. Hindari "Down Time" yang Lama
Pada modernisasi apapun, down time atau penghentian tiba-tiba alat produksi karena kerusakan atau maintenance akan selalu muncul. Dalam industri berskala besar, ditambah semakin maju teknologinya, semakin lama juga downtimenya.
Pihaknya menyarankan untuk selalu punya rencana jangka panjang, menggunakan alat tambahan yang kompatibel, dan menyiapkan downtime secara berhati-hati.
Untuk meminimalisasi down time, operator harus memastikan bahwa teknologinya sudah diperbarui dengan versi yang paling mutakhir. Sistem keamanan versi baru selalu mencakup perbaikan pada bug atau error pada sistem. Selain itu, peningkatan pada sistem keamanan pun sudah diperkuat.
3. Dapatkan Tenaga Ahli yang Tepat
Modernisasi membutuhkan para ahli. Dengan begitu banyak hal yang harus dipikirkan, bantuan dari para insinyur dan konsultan yang terbaik memastikan kalau proses produksi sudah lancar dan efisien.
Dia mencontohkan misalnya, dimulai dengan SIS. Apakah pemeriksaan berkala bisa memberitahu mana perangkat yang masih bisa digunakan? Apakah Anda tahu sudah berapa lama alat-alat tersebut digunakan? Apa persyaratan penting dan langkah awal untuk menjalankan hal tersebut? Jika kesulitan menjawab semua pertanyaan di atas, maka disarankan mencari bantuan seorang ahli.
Menemukan ahli yang dapat membantu proses transisi yang lancar dan kompatibel dapat membantu meminimalisirkan munculnya down time. Ada beberapa teknologi yang bisa memberikan solusi dari masalah dan pemasangan secara online, hal tersebut bisa mengurangi downtime yang banyak.
Sementara itu, Friedhelm Best mengingatkan agar industri mengikuti semua standar baru agar selalu berada dalam baik untuk proses modernisasi apapun.
“Simpan dan kumpulkan semua dokumen dan data yang berkaitan dengan sistem Anda dan kembangkan strategi jitu dan sesuai untuk mencapai tujuan besar Anda,” terangnya.