Bisnis.com, JAKARTA – Harga rumah melonjak ke rekor tertinggi baru pada Juni karena pasar perumahan dibuka kembali dan permintaan rumah yang terpendam direalisasikan setelah lockdown akibat Covid-19.
Harga rata-rata rumah di Inggris naik 8.000 pound sterling, atau 3,4 persen, dalam setahun hingga Juni ke puncak baru 238.000 pound, sementara kenaikan bulanan adalah 2,4 persen, naik dari penurunan 0,1 persen pada Mei, menurut ke Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) pada Rabu (16/9/2020).
Data resmi Juni untuk harga rumah mengonfirmasi mini-boom properti Inggris, terutama pada saat itu didorong oleh transaksi yang dilanjutkan setelah ditahan oleh pandemi.
Angka Juni mencerminkan sebagian besar penawaran yang dibuat dan diterima pada akhir Maret dan April, ketika agen real estat harus menutup toko karena lockdown, tetapi kemudian diizinkan untuk membuka kembali mulai 13 Mei.
“Kenaikan harga pada Juni 2020 mungkin mencerminkan beberapa tingkat permintaan yang terpendam menyusul pelonggaran pembatasan penguncian, terutama di ujung skala harga yang lebih tinggi,” demikian laporan ONS.
Shaun Church, direktur pialang hipotek di Private Finance, mengatakan angka tersebut mengungkapkan skala dampak 'lonjakan tiba-tiba' dalam permintaan yang terpendam terhadap harga rumah setelah pembukaan kembali pasar properti.
"Kenaikan harga didorong oleh membanjirnya pembeli yang melanjutkan pembelian yang ditahan selama lockdown segera setelah pembatasan dilonggarkan," tuturnya.
Namun, laporan itu juga memperingatkan bahwa dampak virus corona pada penjualan rumah—yang mencapai titik terendah selama lockdown dan masih di bawah level pra-Covid—berarti revisi yang lebih besar mungkin perlu dilakukan pada perkiraan indeks harga rumah dari biasanya.