Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alibaba Sedang Berunding untuk Investasi US$3 Miliar di Grab

Jika terjadi, kesepakatan itu mungkin merupakan salah satu pertaruhan terbesar Alibaba di Asia Tenggara sejak investasi pertamanya di Lazada pada 2016.
Ilustrasi: Sopir taksi online melakukan pengisian daya mobil listrik di Jakarta, Kamis (13/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ilustrasi: Sopir taksi online melakukan pengisian daya mobil listrik di Jakarta, Kamis (13/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Alibaba Group Holding Ltd. disebut-sebut sedang dalam pembicaraan untuk menginvestasikan US$3 miliar pada Grab Holdings Inc.

Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, seperti dikutip www.paymentssource.com dari Bloomberg, raksasa e-commerce China, investor tunggal dalam rencana tersebut, akan menghabiskan sebagian dari dana untuk mengakuisisi sebagian saham Grab yang dipegang oleh Uber Technologies Inc.

Jika trjadi, kesepakatan itu mungkin merupakan salah satu pertaruhan terbesar Alibaba di Asia Tenggara sejak investasi pertamanya di Lazada pada 2016.

Perusahaan terbesar China ini sebelumnya memiliki pengalaman terbatas dalam bisnis pemesanan kendaraan berbasis daring, tetapi potensi kerja sama dengan Grab memberinya akses ke data tentang jutaan pengguna di delapan negara, armada pengiriman yang berkembang serta kepemilikan dalam dompet digital dan layanan keuangan.

Salah satu rencana spesifik yang sedang dibahas, kata salah satu sumber, adalah mengintegrasikan jaringan pengiriman Grab ke Lazada, memberi akses startup Singapura ke jaringan konsumen yang lebih luas.

Pendanaan—sekitar seperlima dari nilai Grab sekitar US$14 miliar—datang di tengah pertanyaan yang berkembang tentang kemampuan perusahaan untuk mempertahankan label harga yang tinggi saat bergulat dengan dampak pandemi virus corona.

Chief Executive Officer Grab Anthony Tan mengatakan bahwa perusahaan sedang menghadapi "satu krisis terbesar", sedangkan salah satu pendiri Tan Hooi Ling memperingatkan pada Mei tentang "musim dingin yang panjang".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Zufrizal
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper