Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir: Jika Pertumbuhan Ekonomi Minus, Jangan Kebanyakan

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan tidak akan jatuh terlalu dalam sisa tahun ini.
Menteri Badan Usaha Milik Negara sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 bertajuk Optimis Bangkit dari Pandemi di Jakarta, Sabtu (15/8/2020)./Kominfo
Menteri Badan Usaha Milik Negara sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 bertajuk Optimis Bangkit dari Pandemi di Jakarta, Sabtu (15/8/2020)./Kominfo

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan tidak akan jatuh terlalu dalam pada sisa tahun ini. Hingga semester I/2020, produk domestik bruto (PDB) Indonesia terpantau mampu lebih baik dibandingkan negara-negara kelompok 20 (G20).

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir berharap pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2020 dan kuartal IV/2020 bisa membaik dibandingkan paruh pertama tahun ini.

“Kita berharap di kuartal tiga dan keempat atau sampai akhir tahun ini paling tidak [pertumbuhan ekonomi] kita bisa nol atau plus sedikit. Kalaupun minus, jangan kebanyakan,” kata Erick dalam orasi ilmiah Dies Natalis Universitas Padjadjaran, Jumat (11/9/2020) melalui layanan video conference.

Erick mengatakan bahwa posisi pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dibandingkan negara G20 lainnya seperti AS, Perancis, dan India pada semester I/2020 sebesar -5,30 persen.

Pada saat bersamaan, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih terlihat baik dibandingkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara seperti Malaysia (-17 persen), Filipina (-16,50 persen), Singapura (-13,20 persen), dan Thailand (-12,20 persen).

Bahkan, lanjut Erick, ada beberapa riset yang mengatakan bahwa Indonesia dapat menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia pada 2024 karena krisis kesehatan ini.

“Pada 2024 bukan tidak mungkin dengan krisis yang dihadapi banyak negara justru kita ada kesempatan menyusul. Kalau ibarat perlombaan siput, semuanya lambat tapi Alhamdulillah selambat-lambatnya kita masih bisa masuk ranking 5 dunia pada 2024,” papar Erick.

Namun demikian, Erick mengaku saat ini prioritas pemerintah bukan ke pertumbuhan ekonomi tersebut melainkan menuju Indonesia sehat. Dirinya menyampaikan bahwa prioritas utama pemerintah adalah memastikan rakyat aman dari Covid-19 dan seterusnya melakukan reformasi layanan kesehatan.

“Kami tidak pernah bicara ekonomi didulukan. Indonesia bekerja adalah langkah berikutnya, baru kita bisa mengharapkan Indonesia tumbuh,” ujarnya.

Adapun, apabila ekonomi bergerak lagi pada awal tahun depan, diperkirakan pertumbuhan sektor yang duluan bangkit berasal dari sektor perdagangan, investasi, pariwisata, dan jasa

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper