Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Punya Keistimewaan, Produk Sepeda Indonesia Berpeluang Ekspor

Selain pasar domestik yang terus bertumbuh, pasar ekspor dinilai menjadi lahan yang terbuka bagi pabrikan Indonesia untuk memanfaatkannya.
Atlet Downhill Jabar yang akan berlaga pada ajang PON XX, Pahraz Salman Alparisi melaksanakan latihan mandiri di Trek Sepeda Kancah Nangkub, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (2/9/2020). Sepeda produksi Indonesia punya peluang di pasar domestik dan ekspor. /ANTARA
Atlet Downhill Jabar yang akan berlaga pada ajang PON XX, Pahraz Salman Alparisi melaksanakan latihan mandiri di Trek Sepeda Kancah Nangkub, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (2/9/2020). Sepeda produksi Indonesia punya peluang di pasar domestik dan ekspor. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Selain pasar domestik yang terus bertumbuh, pasar ekspor dinilai menjadi lahan yang terbuka bagi pabrikan Indonesia untuk memanfaatkannya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Sepeda dan Mainan (APSMI) Eko Wibowo mengatakan peluang ekspor sepeda lokal sangat besar. Apalagi di Eropa, Indonesia sudah memiliki keistimewaan antidumping sebesar 35 persen-40 persen.

Selain Eropa, peluang juga bisa disasar di pasar Amerika Serikat untuk produk sepeda kelas tertentu.

"Jadi sekarang tinggal bangun ekosistemnya, seperti membangun industri otomotif di awal saja lah. Juga perkuat industri kecil untuk memasok komponen agar tidak terjadi kekosongan bahan baku dan industri ini bisa berkembang bersama," katanya, Senin (7/9/2020).

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli sebelumnya menyatakan bahwa Indonesia selama ini telah menjadi eksportir produk sepeda, terutama untuk kelas premium.

Meski demikian, Indonesia mengalami devisit neraca perdagangan produk sepeda sejak 6 tahun terakhir.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama rata-rata 5 tahun terakhir volume impor sepeda berfluktuatif di kisaran 20 juta—25 juta kilogram. Namun, volume impor sepeda melonjak pada 2018 menembus level 46 juta kilogram dan sejak saat itu belum kembali turun ke level 20 juta kilogram lagi.

Pada semester I/2020, impor sepeda naik 20,69 persen menjadi 15,51 juta kilogram dari realisasi periode yang sama tahun lalu 12,85 juta kilogram. Adapun, lonjakan terbesar terjadi pada Juni 2020 atau meroket 132,71 persen menjadi 4,09 juta kilogram secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper