Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INACA: Desember 2020 Penumpang Pesawat Bisa 5 Juta Orang

INACA memprediksi penumpang pesawat pada akhir Desember 2020 bisa mencapai 5 juta orang seiring dengan tren pemulihan industri maskapai.
Sejumlah pesawat terpakir di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (24/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Sejumlah pesawat terpakir di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (24/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia National Air Carriers Association (INACA) optimistis pada Desember 2020 jumlah penumpang pesawat dapat tembus 5 juta penumpang per bulan. Hal ini dapat dicapai jika tren pemulihan industri ini terus berlangsung.

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja mengatakan pihaknya cukup optimistis dengan tren kenaikan pergerakan penumpang pasca turun drastis pada Mei 2020 akibat pandemi Covid-19. Dia memperkirakan jumlah penumpang akan terus naik hingga akhir tahun.

"Saya pikir kalau kita [pelaku industri dan masyarakat] bisa terus berjalan sesuai dengan yang sekarang bisa tembus 4 juta--5 juta penumpang di Desember 2020 saja sudah bagus," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (2/9/2020).

Sebagai perbandingan, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Desember 2019 jumlah penumpang domestik mencapai 6,98 juta penumpang dan pada Desember 2018 penumpang domestik mencapai 7,93 juta.

Adapun pada Juli 2020, telah terjadi kenaikan penumpang domestik hingga 135,74 persen atau menjadi 1,46 juta penumpang dari Juni 2020 yang hanya 620.000 penumpang. Hal ini disebut menjadi penanda tren kenaikan jumlah penumpang domestik.

Lebih lanjut, INACA saat ini terangnya terus memperhatikan dari sisi pergerakan pesawat, pada Agustus prediksinya penerbangan seluruh Indonesia akan mengalami kenaikan.

"Angkanya Airnav sudah 8.000 pergerakan pada Agustus ini saya rasa lebih. Kalau di Bandara Soekarno Hatta sudah tembus 150 pergerakan, Basoetta, Ujung pandang, Kualanamu, Surabaya, ini most active airport," katanya.

Menurutnya, bandara besar yang masih minim penerbangan itu Bandara Ngurah Rai Denpasar. Denon menyebut masih 30 persen penumpangnya, karena wisatawan belum pulih, sementara orang-orang yang bepergian kegiatan ekonomi sudah kembali pulih.

"Stressing [penekanan] fokus kami sekarang lebih ke wisata supaya nanti wisata ini bisa kembali bergeliat, kami menggandeng PHRI untuk turut mengkampanyekan bahwa hotel dan restoran menerapkan protokol kesehatan yang baik," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper