Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPOM Dampingi Pengembangan Tiga Calon Vaksin Covid-19

Secara keseluruhan ada 31 vaksin yang sudah masuk tahap uji klinis dan lainnya ada 142 yang masih dalam tahap praklinik dengan binatang percobaan.
Ilustrasi: Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Ilustrasi: Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengawas Obat dan Makanan mendata hingga 25 Agustus 2020 ini ada tiga kandidat vaksin Covid-19 yang tengah didampingi pengembangannya.

Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif BPOM Rita Endang mengatakan bahwa ketiganya yakni hasil kolaborasi PT Bio Farma dan Sinovac, PT Kimia Farma dan G42/Sinopharm yang menggunakan platform inactivated virus.

Kemudian, PT Kalbe Farma dan Genexine yakni perusahaan obat biologi dari Korea Selatan yang menggunakan platform DNA.

"Secara keseluruhan ada 31 vaksin yang sudah masuk tahap uji klinis dan lainnya ada 142 yang masih dalam tahap praklinik dengan binatang percobaan," katanya dalam rapat dengar pendapat umum di Komisi IX DPR, Senin (31/8/2020).

Sementara itu, vaksin produksi nasional yang bertajuk Merah Putih ditargetkan akan selesai pada 2021. Nantinya BPOM mulai pendampingan setelah selesai upscaling atau formulasi oleh PT Bio Farma (Persero).

Seperti pengembangan vaksin pada umumnya, vaksin Merah Putih akan dilakukan uji praklinik yang dilanjutkan fase uji klinik 1, 2, dan 3. Selanjutnya, jika sudah selesai proses registrasi, akan dikomersialkan untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Di sisi lain, Rita menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada obat dan vaksin definitif untuk Covid-19. "Yang ada adalah masih obat uji, karena itu kita berlomba melakukan penelitian dan pengembangan," ujar Rita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper