Bisnis.com, JAKARTA - Keberhasilan platform daring di sektor agen perjalanan (online travel agent/OTA) dalam menjalankan program potongan harga menjadi indikator penting bagi perusahaan agar dapat dilirik oleh investor. Meskipun, program tersebut dinilai tidak akan berdampak banyak bagi pemulihan ekonomi di sektor pariwisata.
Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan kecilnya dampak program diskon yang telah dijalankan oleh Traveloka dan Tiket.com tersebut terhadap ekonomi di sektor pariwisata terkait dengan sulitnya pemulihan penjualan tiket pesawat yang sangat bergantung kepada penanganan pandemi virus corona (Covid-19).
"Khusus untuk tiket penerbangan, selama kondisi pandemi belum mereda sepertinya akan sulit kembali seperti semula. Meskipun, diskon tiket pesawat untuk periode pergi-pulang dengan jadwal fleksibel bisa mengangkat penjualan tiket bagi pembeli yang mengejar diskon," ujar Edward kepada Bisnis.com, Senin (31/8/2020).
Menurutnya, tren pariwisata hyperlocal tourism yang saat ini dinilai lebih diminati serta kepercayaan yang lebih tinggi terhadap kendaraan jalur darat juga menjadi tantangan yang cukup besar bagi jasa transportasi penerbangan domestik.
Bahkan, platform penyedia jasa transportasi daring dianggap perlu melihat ceruk dari tren tersebut dan melakukan penyesuaian terhadap program pemasaran perusahaan.
Pasalnya, keberhasilan perusahaan mendominasi di sektor pariwisata sangat penting bagi ekosistem investasi.
Baca Juga
"Jadi, keberhasilan startup-startup untuk menjadi nomor 1 atau paling tidak nomor 2 menjadi penting sekali, bahkan keharusan agar bisa dilirik para VC besar," kata Edward.
Sebagai informasi, pekan lalu dua platform OTA terbesar Tanah Air, yakni Traveloka dan Tiket.com, menjalankan program potongan harga untuk semua rute penerbangan domestik.
Adapun, kedua platform memberikan diskon dengan kisaran Rp150.000 -- Rp250.000 untuk setiap penjualan tiket dengan nilai transaksi minimum Rp1 juta hingga Rp2,5 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
