Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 membuat PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). menunda pengiriman kargo liquified natural gas (LNG) ke Sinopec Corp.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Syahrial Mukhtar menjelaskan pengiriman perdana yang semula dijadwalkan pada awal tahun harus meleset.
Sebelumnya PGN telah menandatangani perjanjian jual beli gas (PJBG) LNG dengan Sinopec Corp untuk 2020.
Dalam kesepakatan awal, PGN akan memasok 6 kargo LNG ke Sinopec mulai awal Januari 2020. Selanjutnya, pengiriman LNG akan berlangsung hingga Maret 2020.
"Untuk tahun ini memang karena kondisi pandemi tahun ini kami belum melakukan pengiriman kargo ke Sinopec. Harapannya mungkin di tahun depan dan selanjutnya kerja sama ini bisa kami akan penuhi," katanya dalam paparan publik yang digelar pada Jumat (28/8/2020).
Kendati di tengah pandemi, kata Syahrial, peluang bisnis LNG masih terbuka lebar di pasar internasional.
Dia menjelaskan, pihaknya tengah melakukan penetrasi ke pasar di Asia Selatan.
"Kami belum bisa sampaikan karena masih dalam proses ada yang di-bidding process. Sehingga harapannya pada saat kami bisa berhasil mendapatkan peluang tersebut," jelasnya.
Emiten berkode saham PGAS itu membidik dapat meningkatkan volume pengelolaan niaga gas bumi untuk Global LNG Trading hingga 130 bbtud dalam lima tahun pertama.
Sebelumnya, perseroan akan masuk ke pasar LNG Eropa pada 2020 dengan potensi permintaan 1 hingga 2 kargo. Negara lain yang dibidik tahun ini adalah Jepang dengan potensi permintaan 2 kargo.
Sementara itu, PGN menyebutkan akan masuk ke pasar LNG di Myanmar dengan potensi perminta 0,5 mtpa atau 9 kargo per tahun yang akan di mulai pada 2021.
Selain itu, potensi permintaan datang untuk pasar LNG di Filipina dengan potensi 18 kargo per tahun dan yang terakhir adalah negara China dengan potensi permintaan 6 kargo—7 kargo per tahun.