Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah 'Ditegur' SKK Migas, Pertamina Bakal Genjot Sektor Hulu

Produksi migas Pertamina EP yang masih di bawah target disebabkan oleh kendala yang timbul saat pandemi Covid-19 dan juga rendahnya harga minyak dunia.
Pekerja PT Pertamina EP melakukan monitoring terhadap Bioreactor Tank di Fasilitas Produksi Gas. /BISNIS
Pekerja PT Pertamina EP melakukan monitoring terhadap Bioreactor Tank di Fasilitas Produksi Gas. /BISNIS

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) bakal menggenjot kinerja anak usahanya yakni PT Pertamina EP yang masih di bawah target.

Chief Executive Officer PT Pertamina Hulu Energi (sub-holding upstream) Budiman Parhusip menjelaskan bahwa realisasi Pertamina EP yang masih di bawah target disebabkan oleh kendala yang timbul saat pandemi Covid-19 dan juga rendahnya harga minyak dunia.

Menurutnya, realisasi pada sisa periode yang ada tahun ini akan lebih ditingkatkan.

"Tentu saja selalu diupayakan untuk meningkatkan produksi dengan kegiatan pengeboran baru, kerja ulang, dan perawatan sumur. Optimasi dilakukan untuk menyelesaikan program kegiatan agar produksi terjaga dan bisa ditingkatkan," katanya kepada Bisnis, Jumat (28/8/2020).

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi mendesak PT Pertamina EP untuk meningkatkan produksi dan produksi siap jual minyak dan gas bumi.

Desakan itu seiring dengan kinerja anak usaha Pertamina tersebut yang masih berada di bawah target.

Berdasarkan data SKK Migas per 31 Juli 2020, produksi minyak Pertamina EP sebesar 80.336 barel per hari (bph) dan lifting minyak sebesar 78.661 bph dengan pencapaian 87 persen terhadap target lifting APBN yaitu 90.000 bph.

Sementara itu, untuk gas, realisasi produksi sebesar 866 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) dan lifting gas sebesar 667 MMscfd atau 85 persen dari target APBN sebesar 787 MMscfd.

Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih mengatakan bahwa realisasi kinerja Pertamina EP berada di bawah rata-rata nasional yang saat ini sebesar 96,5 persen untuk lifting minyak dan 93,5 persen untuk salur gas dari target APBN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper