Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Indonesia: Load Factor Pesawat Belum Saatnya Ditambah

Dirut Garuda Indonesia menilai load factor maksimal pesawat saat ini yang sebesar 70 persen masih ideal dan belum saatnya untuk dibuka hingga 100 persen.
Pesawat Airbus A330-900neo milik Garuda Indonesia di Hanggar 2 GMF AeroAsia, Rabu (27/11/2019) malam./Bisnis-Rio Sandy Pradana
Pesawat Airbus A330-900neo milik Garuda Indonesia di Hanggar 2 GMF AeroAsia, Rabu (27/11/2019) malam./Bisnis-Rio Sandy Pradana

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menilai tingkat keterisian penumpang maksimal 70 persen belum waktunya untuk ditambah seiring dengan kepercayaan masyarakat yang belum pulih selama pandemi Covid-19.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan setelah Mei ini pergerakan pesawat memang cukup terlihat karena telah ada peningkatan mendekati level 30 persen dibandingkan dengan sebelum pada pandemi Covid-19. Jumlah ini, belum ditambah dengan data libur panjang selama beebrapa pekan terakhir.

Menurutnya apabila data peningkatan selama libur panjang bisa mendongkrak industri ini, dia mengusulkan agar pemerintah juga bisa mengatur lebih banyak libur panjang kedepannya.

"Recovery ini utamanya kepercayaan publik. Ketika ada perdebatan peningkatan kapasitas 70 persen hingga 100 persen. Garuda dengan sadar menyatakan jangan sampai okupansi 100 persen. Jaga jarak itu harus ada," jelasnya, Selasa (25/8/2020).

Secara realistis, maskapai dengan jenis layanan penuh ini memang akan sulit untuk mengembalikan situasi penerbangan sama seperti sebelum adanya pandemi. Pasalnya pandemi telah menjadi krisis ekonomi dan peradaban khususnya terkait dengan perubahan interaksional.

Sementara itu, Direktur Operasi Citilink Erlangga menyampaikan selalu menaati ketentuan yang berlaku pada saat ini dengan tingkat okupansi maksimal sebesar 70 persen.

"Kita berharap begitu kondisi pandemi Covid-19 membaik, kita berharap nilai 70 persen bisa bertambah lagi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper