Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meminta Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tetap menjalankan protokol kesehatan ketat saat membuka kembali sektor pariwisatanya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio menyambut baik kesiapan Kabupaten Banyuwangi dalam membuka kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Penerapan protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) merupakan salah satu strategi pariwisata yang penting dalam menciptakan daya tarik.
“Bisnis pariwisata adalah bisnis kepercayaan. Pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif Banyuwangi harus menjalankan protokol kesehatan dengan tanggung jawab sehingga mampu membangun kepercayaan dan rasa aman bagi wisatawan,” kata Wishnutama dalam siaran pers, Minggu (23/8/2020).
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menyatakan diri siap menerima kembali kunjungan wisatawan yang ingin menikmati berbagai kekayaan alam dan budaya yang ada di wilayah itu.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas akan berupaya semaksimal mungkin untuk menerapkan protokol kesehatan di sektor pariwisata. Upayanya adalah memberikan sertifikasi terhadap pelaku wisata yang telah memenuhi dan mengikuti standar protokol kesehatan berbasis CHSE dan menerapkan sanksi tegas bagi pelaku wisata yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
“Banyuwangi telah memberikan sertifikasi bagi pemandu wisata serta pelaku usaha restoran dan warung makan. Tidak hanya sertifikasi, Banyuwangi juga melakukan penegakan aturan misalnya penutupan tempat usaha bagi mereka yang tidak memenuhi protokol kesehatan,” kata Anas.
Baca Juga
Dia telah merangkum dan mendata hotel, restoran, warung makan, dan home stay yang telah mendapat sertifikasi patuh protokol kesehatan ke dalam situs www.banyuwangitourism.com. Rangkuman informasi ini merupakan suatu hal yang penting untuk meyakinkan wisatawan agar datang berkunjung ke Banyuwangi.
Tak hanya itu, pihaknya juga menuturkan hampir seluruh destinasi wisata yang ada di Banyuwangi telah menerapkan protokol kesehatan. Destinasi Kawah Ijen, misalnya, juga telah kembali dibuka dan siap menerima wisatawan.
Tak hanya wisata alam seperti Kawah Ijen, Jawatan Benculuk Banyuwangi, Pantai G-Land, Agrowisata Taman Suro, dan Taman Nasional Meru Betiri, Anas menuturkan Banyuwangi juga dikenal karena kekayaan kulinernya yang beraneka ragam.
Maka tak heran jika pihaknya juga gencar mengembangkan potensi-potensi kuliner lokal yang ada di daerah tersebut dengan mengadakan culinary night bertema keanekaragaman pangan lokal dengan mengajak para pedagang kaki lima.