Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Kembali Positif, PR Utilisasi Pabrikan Semen Masih Besar

Produksi semen untuk pasar global kembali tumbuh positif pada Juli 2020. Realisasi tersebut membuat pasokan pabrikan semen nasional bergerakn di zona hijau selama 5 bulan berturut-turut.
Pabrik semen. Adapun, target utilisasi pabrikan semen pada akhir 2020 adalah 66,25 persen. Dengan kata lain, tujuh perusahaan semen nasional harus meningkatkan rata-rata utilisasi industri semen sekitar 800 basis poin dalam lima bulan terakhir 2020. /Ilustrasi
Pabrik semen. Adapun, target utilisasi pabrikan semen pada akhir 2020 adalah 66,25 persen. Dengan kata lain, tujuh perusahaan semen nasional harus meningkatkan rata-rata utilisasi industri semen sekitar 800 basis poin dalam lima bulan terakhir 2020. /Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Produksi semen untuk pasar global kembali tumbuh positif pada Juli 2020. Realisasi tersebut membuat pasokan pabrikan semen nasional bergerakn di zona hijau selama 5 bulan berturut-turut.

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mendata produksi untuk pasar global pada Januari-Juli 2020 naik 22 persen. Adapun, pertumbuhan produksi untuk ekspor terbesar masih belum bisa menembus realisasi pada Januari yang tumbuh hingga 40 persen.

"[Produksi untuk] ekspor Januari-Juli cukup menggemberiakan yakni selama 7 bulan sebesar 4,4 juta ton atau naik sekitar 800.000 ton," ujar Ketua Umum ASI Widodo Santoso kepada Bisnis, Selasa (18/8/2020).

ASI mencata Taiwan menjadi tujuan pasar baru pada Juli 2020. Adapun, pabrikan baru menyasar China, Australisa, Bangladesh, Timor Leste, Srilangka, dan Filipina sebagai negara tujuan ekspor selama Januari-Juni 2020.

Adapun, total produksi untuk pasar ekspor per Juli 2020 mencapai 676.000 ton. Produksi ekspor meringankan minus produksi semen ke level 15,1 persen menjadi 6,04 juta ton atau lebih rendah 1,07 juta ton dari realisasi Juli 2019.

Tanpa pasar ekspor, produksi semen per Juli 2020 anjlok hingga 16,3 persen secara tahunan menjadi 5,36 juta ton. Adapun penurunan produksi untuk pasar dalam negeri disebabkan oleh berkurangnya kondumsi di Sumatra (-9,8 persen) dan Jawa (-19,7 persen).

Widodo menyatakan kegiatan ekspor menjadi salah satu harapan untuk menutup konsumsi dalam negeri yang secara konsisten merosot selama 7 bulan terakhit. Menurutnya, produksi untuk pasar global juga menjaga utilisasi pabrikan tidak jatuh terlalu dalam.

Hingga awal semester II/2020, Widodo mendata rata-rata utilisasi pabrikan semen berada di level 58 persen. Angka tersebut lebih rendah dari realisasi akhir 2019 di level 68,73 persen.

Adapun, target utilisasi pabrikan semen pada akhir 2020 adalah 66,25 persen. Dengan kata lain, tujuh perusahaan semen nasional harus meningkatkan rata-rata utilisasi industri semen sekitar 800 basis poin dalam lima bulan terakhir 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper