Bisnis.com, JAKARTA - Sektor lokapasar atau e-commerce diyakini tidak akan menjadi dewa penyelamat bagi pelaku usaha industri ritel modern Tanah Air pada masa pandemi virus corona (Covid-19).
Menurut Staf Ahli Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Yongky Susilo, terdapat dua faktor yang menyebabkan ketidakmampuan sektor lokapasar menjadi solusi bagi pelaku usaha ritel modern.
Faktor yang pertama, perilaku konsumen di Indonesia yang tidak tiba-tiba berubah. "Mereka berubah ketika tidak punya pilihan lain. Namun, ketika PSBB dibuka semuanya kembali seperti masa pra-Covid-19," ujar Yongky kepada Bisnis.com, Senin (17/8/2020).
Faktor kedua, lanjut Yongky, adalah kecilnya pangsa pasar sektor lokapasar yang sejauh ini hanya 2 persen.
Dia menjelaskan, saat ini tren konsumsi masyarakat masih buruk meskipun tempat usaha ritel modern tetap beroperasi selama Covid-19.
Baik pedagang luring maupun daring, ujarnya, mengalami penurunan total untuk penjualan. Adapun, lambatnya penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) oleh pemerintah dinilai menjadi penyebab utama.
Baca Juga
"Jadi, dari Maret hingga Juni [2020] tidak ada genjotan konsumsi dari konsumen. Terlihat tren terus minus bahkan sampai dengan awal Juli [2020]," ujarnya.