Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumsel Kembangkan Umbi Porang Jadi Tanaman Sela Kebun Karet

Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan mengembangkan umbi porang sebagai tanaman sela perkebunan karena memiliki nilai ekonomi yang dapat menambah penghasilan petani.
Kalkulasi hasil panen umbi porang. Video: Youtube PAIDI PORANG OFFICIAL
Kalkulasi hasil panen umbi porang. Video: Youtube PAIDI PORANG OFFICIAL

Bisnis.com, PALEMBANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan mengembangkan umbi porang sebagai tanaman sela perkebunan karena memiliki nilai ekonomi yang dapat menambah penghasilan petani.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil (P2HP) Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian, mengatakan porang dapat menjadi tanaman sela di kebun karet yang merupakan sektor perkebunan andalan Sumsel.

“Saat ini telah banyak petani, khususnya petani karet yang menanam porang di antara tanaman pokok dengan memanfaatkan bibit yang diambil dari pinggiran hutan,” katanya, Kamis (13/8/2020).

Dia melanjutkan sebagian petani juga membeli secara swadaya seperti yang dilakukan masyarakat di Desa Lecah, Kecamatan Lubai ulu, Kabupaten Muara Enim. Mereka meyakini porang memiliki potensi sebagai sumber penghasilan tambahan.

Rudi menjelaskan porang dapat diolah menjadi tepung. Sama halnya dengan tepung berbahan baku singkong, tepung porang juga dapat digunakan untuk membuat aneka makanan.

Disbun Sumsel telah mengenalkan umbi porang pada tahun 2019 pada para petani karet. Sehingga, potensi kebun porang dapat berada di sejumlah daerah yang menjadi sentra perkebunan karet.

“Bahkan saat ini sudah ada satu perusahaan, yakni PT Rusli Taher, yang berencana tanam porang dalam skala besar di daerah Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir,” katanya.

Rudi memaparkan petani yang sudah menanam  porang dalam satu musim tanam, 6 sampai 8 bulan, sudah bisa menikmati hasil panennya berupa bibit baru atau disebut katak. Dalam satu batang porang bisa menghasilkan minimal 3 bibit.

“Jadi cukup sekali beli bibit selanjutnya dapat dihasilkan bibit baru 3 kali lipat berupa biji katak,” jelasnya.

Untuk lebih mengoptimalkan hasilnya agar hanya dalam satu musim panen sudah dapat   dipanen katak dan umbinya sekaligus, Disbun mengenalkan Sistem Penggemukan Umbi Porang dengan pupuk dari Tankos Kelapa Sawit. Sistem tersebut merupakan hasil kerja sama pihaknya dengan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.

Sementara itu Pengurus PCPI (Perkumpulan Chef Profesional Indonesia) telah membuktikan  kandungan glukomanan yang ada di umbi porang bagus untuk makanan.

“Juga untuk kesehatan imun tubuh, bahan pembungkus kapsul, kosmetik dan bisa dikembangkan juga untuk industri lainnya seperti lem untuk pesawat terbang,” kata Wahyu, pengurus PCPI Sumsel.

Menurut Wahyu, PCPI sudah melakukan food test dengan menggunakan tepung porang (mengandung glukomanan) dan hasilnya terhadap kuliner diklaim sangat baik.

“Apalagi bisa menghemat bahan dan tekstur makanannya lebih kenyal dan tampilan kulinernya lebih baik dibandingkan dengan menggunakan tepung biasa dan tidak perlu pakai pengawet,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper