Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Tisu Meningkat, Industri Kertas Tumbuh 12,49 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) mendata industri kertas dan barang dari kertas tumbuh 12,49 persen pada kuartal II/2019.
Ilustrasi - Industri tisu./JIBI-Wahyu Darmawan
Ilustrasi - Industri tisu./JIBI-Wahyu Darmawan

Bisnis.com, JAKARTA - Industri kertas menjadi salah satu subsektor manufaktur yang mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal II/2020. Walakin, laju pertumbuhannya jauh melambat dibandingkan dengan realisasi kuartal II/2019.

Badan Pusat Statistik (BPS) mendata industri kertas dan barang dari kertas tumbuh 12,49 persen pada kuartal II/2019. Adapun, industri yang sama hanya mampu tumbuh 1,1 persen pada kuartal II/2020.

Kendati begitu, realisasi tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang terkoreksi 5,2 persen dan sektor manufaktur yang merosot hingga 5,74 persen.

"Secara umum terjadi peningkatan permintaan pada produk kertas, terutama kertas tisu. Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat terhadap produk tisu dalam kemasan kecil," ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Liana Bratasida kepada Bisnis, Kamis (13/8/2020).

Liana menyatakan melambatnya laju pertumbuhan industri kertas utamanya disebabkan oleh tingginya penggunaan media digital. Alhasil, permintaan kertas tulis cetak menjadi rendah.

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 membuat memaksa masyarkat melakukan aktivitas sehari-hari dari rumah atau biasa dikenal work from home (WfH).

Dengan demikian, permintaan kertas yang biasanya digunakan di sektor pendidikan maupun perkantoran anjlok sejak medio kuartal II/2020.

Oleh karena itu, Liana menyatakan pihaknya akan menghimbau pabrikan untuk menjadikan kertas tisu sebagai produk alternatf pada semester II/2020. Pasalnya Liana menilai tren peningkatan konsumsi tisu dalam kemasan kecil akan terus berlanjut pada sepanjang semester II/2020.

Pada saat yang bersamaan, APKI akan terus mengoptimalkan pasar pulp dan kertas yang telah digaet pabrikan nasional atas dasar kontrak yang telah disepakati.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper