Bisnis.com, JAKARTA - Tidak hanya membangun infrastruktur, PT Hutama Karya (Persero) juga memberikan perhatian khusus pada UMKM. Melalui kemitraan, Hutama Karya ikut membantu pengembangan UMKM untuk menghasilkan produk yang bersaing di pasar nasional.
Muhammad Fauzan, Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya mengatakan, perseroan juga berpartisipasi aktif dalam mewujudkan sinergi antara BUMN dengan Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan kemandirian pelaku usaha mikro dan kecil.
“Melalui penyaluran program kemitraan, kami terus dorong UMKM lokal dan mitra binaan kami untuk dapat meningkatkan kapasitas produksi dan menyeimbangkan daya jual usaha tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (11/8/2020).
Dari sejumlah UMKM binaan, terdapat dua pelaku usaha yang saat ini telah berkembang sangat baik dan mandiri. Kedua UMKM tersebut adalah Agrobisnis Kacang Edamame di Cisarua dan Maradeca Home Industry (Produsen Biji Kopi) di Panyileukan, Bandung, Jawa Barat.
Fauzan menjelaskan Hutama Karya memiliki pedoman bahwa pelaksanaan program kemitraan yang tepat harus sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan serta bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Hal ini merupakan kunci penting untuk program berkelanjutan bisnis perusahaan di masa depan.
“Kami bertekad kuat untuk mewujudkan keseimbangan antara mencari keuntungan dengan memberikan manfaat bagi masyarakat [people] serta ikut serta melestarikan lingkungan di mana pun Hutama Karya beroperasi,” paparnya.
Baca Juga
Agrobisnis Kacang Edamame telah menjadi mitra binaan Hutama Karya sejak 2017. Anto Suprianto Jono, pemilik usaha ini menceritakan bahwa usahanya diawali dengan ketertarikan untuk menanam kacang edamame di sekitaran Lembang.
Awalnya, Anto merasa ragu dengan usahanya karena produksi benih edamame masih dianggap tabu oleh masyarakat. Sebagai langkah awal, Anto menyewa lahan seluas 2 hektare untuk produksi awal dan pengenalan sayuran ini.
Setelah mendapatkan respon positif dari masyarakat, Anto kemudian tak lagi menyewa lahan tetapi mengimplementasikan sistem plasma di mana petani yang telah mempunyai lahan diberikan benih yang selanjutnya jika panen akan dibeli kembali.
Saat ini hasil panen dari bisnis edamame dengan total 11 pekerja ini telah dipasok ke berbagai daerah di pulau Jawa seperti Bandung, Depok, Cimahi, Tanggerang, hingga Jakarta.
“Kami ingin berterima kasih kepada Hutama Karya atas pinjaman modal usaha melalui program kemitraannya kepada kami. Melalui bantuan modal usaha, telah meningkatkan kapasitas produksi dan omzet kami hingga dua kali lipat,” katanya.
UMKM binaan Hutama Karya lainnya, Maradeca Home Industry kini juga mampu meningkatkan produksi di atas 70 kg biji kopi per bulan. Nama Maradeca diambil dari Bahasa Bugis yang berarti merdeka.
Evrian Kharisma, pemilik Toko Kopi Maradeca mengatakan pada 2012-2016, dia adalah seorang petani kopi. Pada 2017, Evrian mulai masuk ke dunia bisnis dengan menjadi pebisnis ritel biji kopi dan sejak 2019 berhasil mendirikan toko kopi sendiri dengan produk utamanya adalah kopi bubuk.
Maradeca Home Industry mulai menjadi mitra binaan Hutama Karya pada tahun 2019. Saat itu, Evri mengaku bahwa ia kekurangan modal untuk mengembangkan usahanya.
Evrian mengatakn sejak menjadi kluster UMKM Binaan Hutama Karya di Bandung dan menerima modal kerja, produksi kopi dan jangkauan pasar Maradeca mengalami peningkatan sekitar 10% per bulan.
“Bantuan modal dari Hutama Karya mambantu meningkatkan omzet penjualan dari bisnis kami. Kami sangat berterima kasih kepada Hutama Karya,” ujarnya.
Sekadar catatan, selama 5 tahun terakhir sejak 2015-20189, Hutama Karya telah menyalurkan puluhan miliar untuk program kemitraan dan membantu lebih dari 1.200 UMKM. Selain dua mitra binaan unggulan perusahaan tadi, Hutama Karya juga memiliki mitra binaan lainnya di berbagai sektor industri.
Beberapa UMKM binaan lain ialah Konveksi Unggul Barokah yang memproduksi jaket jeans di Cibiru, Bandung; Leewar Home Industry yang merupakan konveksi celana jeans di Cimahi, Jawa Barat; Marglobal Home Industry yang memproduksi pakaian apparel & screen printing di Arcamanik, Bandung; hingga Sipa Furniture yang memproduksi mebel di Subang, Jawa Barat.
"Diharapkan dengan adanya dukungan dari BUMN, pijar UMKM di Indonesia tidak akan redup dan tetap berkontribusi dalam perekonomian bangsa terutama dalam masa pandemi ini,” jelas Fauzan.