Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan Apartemen Crown Group di Melbourne Telan Rp2 Triliun

Pengembangan proyek Crown Group di Melbiourne, Australia, menelan investasi sekitar Rp2 triliun.
Kawasan Southbank di Melbourne, Australia./Time Out
Kawasan Southbank di Melbourne, Australia./Time Out

Bisnis.com, JAKARTA – Crown Group memproyeksikan nilai investasi pembangunan apartemen di Melbourne, Australia, mencapai sekitar Rp2 triliun.

Direktur Pemasaran dan Penjualan Crown Group Indonesia Tyas Sudaryomo mengatakan proyek pengembangan apartemen 155 unit kamar di kawasan Southbank di Melbourne ini mengeluarkan investasi di kisaran Rp2 triliun.

Proyek ini akan dilakukan antara Crown Group Sydney dengan pengembang lama yang berbasis Melbourne yakni G3 Projects.

Adapun proyek ini didesain oleh arsitek Koichi Takada yang akan menampilkan dua menara hunian dengan 16 dan 14 lantai berlokasi di perempatan 175 Sturt Street.

Kedua menara ini akan menampung sekitar 155 unit apartemen mewah dengan satu, dua, dan tiga kamar tidur, serta taman di puncak menara.  Luas kamar studio berukuran 44 meter persegi dan paling besar berukuran 84 meter persegi.

"Harga tanah di Australia dibanderol Aus$11.000 sampai Aus$13.000 per meter persegi. Kami belum memiliki harga resminya, tetapi sebagai gambaran umum kisaran harga lahan di Melbourne adalah Aus$11.000 sampai Aus$13.000 per meter persegi," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (11/8/2020).

Pihaknya pun optimistis dapat menjual 155 unit kamar apartemen di Melbourne yang akan diluncurkan pada November 2020.

"Ini karena proyek pengembangan properti di Sidney yang harga lebih tinggi masih mampu mencetak penjualan tinggi di masa pandemi. Proyek yang dikerjakan di Melbourne pasti laris mengingat harga properti di Melbourne lebih rendah sepertinya dari harga properti di Sidney, harganya sepertiga lebih rendah, jadi ini sangat potensial untuk investasi," tuturnya.

Crown Group mencatat tingkat sewa hunian di Melbourne cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan hampir tidak ada hunian kosong di Melbourne. Pembeli properti di Melbourne masih didominasi dari penduduk Jepang, Malaysia, China, dan Indonesia.

Secara keseluruhan, Melbourne sendiri memiliki elemen infrastruktur kota yang sangat memadai dengan fasilitas pendidikan, seni, dan hiburan terbaik. Pemerintah lokal juga sedang menanamkan investasi mencapai Rp2 triliun untuk pengembangan kotanya.

Penduduk Melbourne saat ini berjumlah sekitar 4,5 juta jiwa dan pada 2030 diprediksi meningkat menjadi 5 juta jiwa. Adapun sebesar 65% penduduknya berasal dari luar negeri termasuk dari Indonesia.

"Banyak penduduk Indonesia yang tinggal di di Melbourne, didorong dari mahasiswa Indonesia yang bersekolah di kota tersebut, baik di Melbourne University, Monash University hingga Victoria University," katanya.

Pemilihan Southbank juga dikarenakan adanya pembangunan stasiun kereta di daerah tersebut. Selain itu, Southbank sangat ramah dengan pejalan kaki karena tersedia transportasi trem untuk menuju pusat kota hingga fasilitas pasar tradisional maupun shopping center.

"Pembangunan stasiun kereta yang berjarak satu blok dari proyek kami. Ini yang menjadi capital gain dari proyek kami," ucap Tyas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper