Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menggelontorkan berbagai skema kredit pemilikan rumah bersubsidi untuk memudahkan masyarakat utamanya yang berpenghasilan rendah memiliki hunian.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko D. Heripoerwanto mengatakan bahwa skema yang sudah digelontorkan antara lain subsidi selisih bunga (SSB), fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), dan bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan (BP2BT). Skema itu, diluncurkan untuk mendongkrak industri perumahan bersubsidi di Tanah Air.
"Pemerintah punya RPJMN [rencana pembangunan jangka menengah] dan renstra [rencana strategis] menginginkan ada peningkatan rumah tangga layak huni sebelumnya 58 persen jadi 70 persen. Ini juga termasuk backlog 11 juta rumah tangga, termasuk rumah tangga baru," ujarnya, Rabu (29/7/2020).
Keberadaan skema-skema tersebut diharapkan dapat memulihkan ekonomi secara nasional yang berasal dari sektor perumahan.
Pihaknya meyakini bahwa langkah strategis tersebut akan mempercepat pemulihan sektor perumahan yang juga akan berpengaruh pada ekonomi nasional.
Hingga kini, pemerintah telah memberi berbagai stimulus untuk mendongkrak sektor perumahan. Stimulus tersebut diberikan untuk mengurangi angka backlog perumahan di Indonesia sekaligus mengakselerasi program pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga
"Ada intenvensi tidak langsung untuk 6 juta rumah tangga dan secara langsung untuk 5 juta rumah tangga," kata Eko.