Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandawa Lima STP Bandung Paparkan Konsep Pariwisata Berkelanjutan

Ada tiga hal utama pelaksanaan pariwisata berkelanjutan yaitu pengembangan di sisi kuliner, kesehatan, dan pandangan wisata berkelanjutan sebagai kesempatan bisnis.
Wisatawan berswafoto dengan latar belakang goa peninggalan zaman kolonial Belanda di Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Kunci di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (15/6/2020). Pemerintah Kabupaten Sumedang berencana akan membangun wahana kereta gantung di kawasan Tahura Gunung Kunci untuk mendongkrak sektor pariwisata. -ANTARA FOTOn
Wisatawan berswafoto dengan latar belakang goa peninggalan zaman kolonial Belanda di Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Kunci di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (15/6/2020). Pemerintah Kabupaten Sumedang berencana akan membangun wahana kereta gantung di kawasan Tahura Gunung Kunci untuk mendongkrak sektor pariwisata. -ANTARA FOTOn

Bisnis.com, JAKARTA — Lima mahasiwa Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia dengan memaparkan rencana pariwisata berkelanjutan dalam ajang UNWTO Students’ League.

Dalam Lomba Final 4 Competition of the 1st Global UNWTO (United Nations of World Tourism Organization) Students' League yang digelar pada Kamis (23/7/2020) secara daring, lima mahasiwa STP Bandung yang menamakan timnya sebagai Pandawa Indonesia memaparkan konsep pariwisata berkelanjutan. Mereka bersaing melawan tiga tim yang berasal tiga universitas terkemuka di dunia.

Keempat tim diberi studi kasus memasarkan jaringan hotel dari Melia Hotel International (MHI).

Salah seorang perwakilan Tim Pandawa Stevanus Christa Nugraha mengatakan bahwa media sosial bisa menjadi media promosi yang tepat untuk menyasar pasar generasi muda atau yang dikenal dengan istilah Generasi Z. Menurutnya, Generasi Z merupakan generasi yang paling unggul dalam hal teknologi, tetapi  kurang memadai dari sisi finansial.

"Generasi Z punya keunggulan sebagai generasi yang melek teknologi, tetapi kemampuan mereka untuk dalam hal pengeluaran cukup rendah sehingga mereka memanfaatkan pengalaman virtual di media sosial untuk menikmati keindahan suatu destinasi wisata," ujarnya melalui siaran pers, Sabtu (25/7/2020).

Stevanus menuturkan terdapat tiga hal utama yang menjadi tiang utama pelaksanaan pariwisata berkelanjutan yaitu pengembangan di sisi kuliner, kesehatan, dan pandangan wisata berkelanjutan sebagai kesempatan bisnis.

Meski demikian, lanjutnya, promosi pariwisata berkelanjutan dapat dilakukan melalui media sosial, misalnya, melalui aplikasi TikTok.

"Ada beberapa cara promosi yang bisa dilakukan MHI untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan, misalnya, lewat TikTok, yaitu melalui penggunaan hashtag terkait paket wisata yang ditawarkan oleh hotel, menggunakan peran influencer, dan memberi challenge bulanan dengan hadiah yang menarik," katanya.

Menurutnya, promosi wisata berkelanjutan dapat menyampaikan pesan secara menarik tidak hanya pada Generasi Z tetapi juga pada generasi-generasi di atasnya.

Selain itu, promosi pariwisata berkelanjutan lewat TikTok juga bisa mempromosikan kebersihan hotel dan destinasi wisata serta memviralkan kuliner lokal.

"Kita bisa memviralkan kuliner dan kebersihan dari hotel dan destinasi wisata mengingat pascapandemi Covid-19 faktor kebersihan menjadi elemen penting bagi wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata," kata Stevanus.

Sekjen UNWTO Zurab Pololikashvili menuturkan bahwa lomba ini bertujuan untuk menemukan berbagai ide baru untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dunia yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

"Kami melaksanakan lomba ini dengan tujuan untuk menampung berbagai ide dari para peserta serta memberi pengetahuan bagi wisatawan dan pelaku wisata. Kami yakin, masa depan pariwisata dunia ada di tangan generasi muda dan kita butuh banyak sumber daya manusia untuk membangkitkan sektor ini," tuturnya

Namun, sayang, Tim Pandawa Indonesia gagal menjadi pemenang. Lomba ini dimenangi oleh tim dari University of Applied Sciences of Grisons.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper