Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chatib Basri: Padat Karya Tunai Bisa Membantu Tekan Angka Pengangguran

Program pemulihan di sisi masyarakat tidak hanya dilakukan dengan cash transfer atau bantuan langsung tunai. Solusinya cepatnya adalah padat karya tunai.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kiri) mengunjungi pembangunan jalan program padat karya tunai di Kampung Kokoda, Distrik Sorong Manoi, Sorong, Papua Barat Jumat (13/4/2018)./Antara-Yulius Satria Wijaya
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kiri) mengunjungi pembangunan jalan program padat karya tunai di Kampung Kokoda, Distrik Sorong Manoi, Sorong, Papua Barat Jumat (13/4/2018)./Antara-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan menteri keuangan Chatib Basri mengungkapkan program padat karya tunai dapat membantu mengurangi pengangguran jika pendemi Covid-19 mulai reda.

Menurutnya, program pemulihan di sisi masyarakat tidak hanya dilakukan dengan cash transfer atau bantuan langsung tunai. Solusinya adalah padat karya tunai. Chatib mengaku pernah menerapkan hal ini pada 2013.

"[Tapi] Jangan pekerjaan yang sophisticated, cukup bangun jalan di desa, membersihkan selokan," ujar Chatib, Senin (20/7/2020).

Jika program ini sudah berjalan dan pemulihan mulai berjalan, baru pemerintah bisa mengelontorkan insentif pajak bagi korporasi.

"Kalau level yang sudah tinggi baru kita bicara di level company, tax incentives baru bisa jalan," ungkapnya.

Dengan bantuan ini, korporasi diharapkan dapat melakukan ekspansi usaha dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Dia menambahkan kebijakan diskon untuk maskapai dan hotel baru bisa berjalan jika kondisi udah normal dan pemulihan ekonomi sudah berjalan stabil.

Namun, Chatib mengingatkan agar pemerintah harus terus meninjau kembali kebijakan-kebijakan yang sudah dan akan diterapkan mengingat kondisi yang cepat berubah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper