Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Bisa Kontraksi hingga Minus 5,1 Persen

Kontraksi ini dipicu oleh pembatasan sosial berskala besar yang masif di tingkat daerah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan dalam seminar Indonesia Economic & Investment Outlook 2020 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan dalam seminar Indonesia Economic & Investment Outlook 2020 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II/2020 akan mengalami kontraksi yang berkisar -3,5 persen hingga -5,1 persen, dengan titik tengah -3,8 persen.

Proyeksi tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI terkait dengan penyampaian laporan semester I dan prognosis semester II Pelaksanaan APBN 2020, Kamis (9/7/2020).

Sri Mulyani menuturkan kontraksi ini dipicu oleh pembatasan sosial berskala besar yang masif di tingkat daerah.

"Tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berlanjut dan semakin dalam pada triwulan II terutama dengan adanya pembatasan sosial di tingkat daerah yang masif untuk mengendalikan penyebaran Covid-19," papar Sri Mulyani, Kamis (9/7/2020).

Dengan demikian, Sri Mulyani mengungkapkan pertumbuhan ekonomi nasional untuk semester I/2020 akan berada di kisaran minus 1,1 persen hingga minus 0,4 persen.

Ke depannya, Sri Mulyani mengatakan pemerintah bertekad untuk mendorong pemulihan ekonomi pada kuartal III. Dia menargetkan ekonomi Indonesia pada kuartal III akan membaik ke kisaran -1 persen hingga 1,2 persen. Pada kuartal IV, dia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 1,6 persen sampai 3,2 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper