Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembekalan dan sertifikasi pada para pekerja bangunan untuk memenuhi kebutuhan SDM konstruksi yang andal dan terampil.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan peran tukang sebagai bagian dari tenaga kerja konstruksi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia sangat penting. Tukang di lapangan juga menentukan kualitas bangunan.
Salah satunya pekerja bangunan yang mengerjakan program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas Borobudur Jawa Tengah.
“Sertifikat itu adalah standarisasi kompetensi tenaga kerja, baik itu tukang ahli, madya maupun terampil. Sertifikat keterampilan harus dipunyai tukang untuk bersaing dengan pekerja dari negara-negara lain,” kata Basuki dalam siaran pers, Sabtu (4/7/2020).
Dia menuturkan saat ini jumlah SDM konstruksi yang bersertifikasi relatif sedikit, baik tenaga kerja konstruksi ahli, madya maupun terampil mendekati 1 juta orang dari 8,3 juta pekerja.
Untuk itu, secara bertahap program sertifikasi kompetensi tenaga konstruksi terus dilakukan untuk memenuhi target yang dicanangkan yakni 10 kali lipat dari rata-rata capaian tahunan program sertifikasi dari 2015-2018, sebanyak 50.000 orang.
Baca Juga
Pihaknya menjelaskan pembekalan dan sertifikasi ini diikuti oleh 170 pekerja bangunan yang rencananya akan membangun 87 unit rumah Sarhunta di KSPN Borobudur yang tersebar di tujuh desa yakni Desa Ngadiharjo, Desa Karangrejo, Desa Tuksongo, Desa Kembanglimus, Desa Wanurejo, Borobudur dan Kelurahan Mendut.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Wilayah Jawa III Direktorat Perumahan bekerjasama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya selama tiga hari pada akhir Juni 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel