Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Tegaskan Penempatan Uang Negara Bukan untuk Bantu Likuiditas Perbankan

Konsep penempatan uang negara ke bank-bank BUMN ini dimaksudkan untuk mengurai benang kusut perekonomian, khususnya di perbankan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) didampingi Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Astera Primanto Bhakti dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPD RI di Jakarta, Selasa (14/1/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) didampingi Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Astera Primanto Bhakti dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPD RI di Jakarta, Selasa (14/1/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menegaskan penempatan uang negara ke bank - bank milik negara bukan untuk membantu likuidutas.

Hal ini disampaikan Sri Mulyani saat dicecar sejumlah anggota Komisi XI terkait penempatan dana negara di perbankan.

Sri Mulyani menegaskan sampai saat ini likuiditas perbankan masih cukup berlimah. Adapun, konsep penempatan uang negara ke bank-bank BUMN ini dimaksudkan untuk mengurai benang kusut perekonomian, khususnya di perbankan.

"Jadi fokus kami mengurai persoalan ekonomi. Kami coba urai satu-satu," kata Sri Mulyani, Senin (29/6/2020).

Sri Mulyani mengatakan bahwa semua negara saat mengalami persoalan dalam menyikapi pandemi Covid-19. Perlu langkah cepat untuk mendukung pemulihan ekonomi. Kebijakan pemerintah, termasuk penempatan uang negara di bank perbankan umum, didesain untuk mengatasi hal tersebut.

Persoalannya, lanjut Sri Mulyani, berbagai regulasi di sektor finansial yang dimiliki negara sebagian besar mengacu ke krisis 1997/1998 dan tahun 2008.

"Untuk Covid-19 ini, semuanya sektor terdampak dari UMKM hingga korporasi, semua lapisan. Jadi perlu diubah tentunya fokus untuk Covid-19," jelasnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper