Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan Indonesia berkomitmen menandatangani perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) pada tahun ini.
Pernyataan ini disampaikan Mendag Agus usai mengikuti Pertemuan Intersesi Menteri RCEP ke-10 yang dilaksanakan secara virtual pada Selasa (23/6/2020). Dia menyebutkan, penandatanganan kerja sama ekonomi komprehensif RCEP dapat dilakukan pada November 2020.
“Indonesia sebagai penggagas sekaligus kooordinator perundingan RCEP dan seluruh peserta lainnya menyampaikan komitmen yang kuat untuk menyelesaikan perundingan RCEP tahun ini,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (24/6/2020).
Dia menilai penyelesaian RCEP tahun ini dapat memberikan harapan untuk pemulihan perekonomian di kawasan regional dan global, memperkuat rantai pasok regional, serta memulihkan kepercayaan terhadap sistem perdagangan internasional yang terbuka dan berlandaskan aturan.
Sementara itu Ketua Komite Negosiasi Perdagangan (Trade Negotiating Committee/TNC) RCEP Iman Pambagyo juga menyampaikan laporan perkembangan perundingan RCEP yang saat ini menuju penyelesaian.
Iman, yang juga menjabat sebagai, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag mengatakan hampir dapat dipastikan penandatanganan RCEP dilakukan pada November 2020.
Selain itu, Ketua TNC Iman Pambagyo juga menyampaikan kemajuan perundingan akses pasar sejak KTT RCEP tahun lalu yang tinggal menyisakan sedikit pasangan bilateral untuk diselesaikan. Teks perjanjian juga sudah disepakati dan proses konsistensi bahasa hukum (legal scrubbing) sudah hampir selesai.
Dalam pertemuan ini, para Menteri Ekonomi RCEP juga mengapresiasi seluruh TNC yang telah menjalankan perundingan secara intensif dan efektif meski dilakukan secara virtual akibat situasi pandemi saat ini. Menteri Ekonomi RCEP juga memberikan arahan kepada TNC atas isu-isu yang tersisa.