Bisnis.com, JAKARTA - Guru Besar Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Mudrajad Kuncoro memberikan sejumlah catatan yang menjadi prasyarat bagi pemerintah untuk mendorong ekonomi yang lesu akibat pandemi Covid-19.
Mudrajad mengatakan target pertumbuhan tersebut sangat berat untuk direalisasikan, apalagi jika melihat kinerja perekonomian pada tahun 2020 yang dalam skenario berat bisa tumbuh negatif.
Kinerja ekonomi pada kuartal 1/2020 yang tumbuh 2,97 persen year on year sebenarnya memberikan sinyal bahwa pelemahan ekonomi ada di depan mata.
Di satu sisi, kebijakan dan stimulus ekonomi yang ada di dalam program ekonomi nasional masih panggang jauh dari api. Program yang disusun pemerintah, seharusnya fokus ke upaya pemulihan ekonomi di sektor riil.
"Sektor ini yang banyak terpukul, UMKM, misalnya, inilah yang perlu didorong supaya tetap hidup," ujarnya kepada Bisnis, yang dikutip Selasa (23/6/2020).
UMKM adalah salah satu sektor yang memiliki kontribusi cukup signifikan dalam produk domestik bruto (PDB). Dia tidak menampik ada beberapa kebijakan pemerintah yang mulai mengarah ke UMKM. Salah satunya restrukrisasi utang UMKM.
Baca Juga
"Tapi ini tidak cukup, karena restrukturisasi ini cuma menunda masalah, seharusnya beri mereka modal usaha," jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga harus segera mengeksekusi kebijakan pemberian subsidi bunga kepada UMKM. "Segera kucurkan, terus perlu dipertegas siapa yang memperoleh dan dimana aja UMKM yang akan memperoleh subsidi, bank mana saja, ini harus jelas," tegasnya.
Selain modal usaha dan subsidi bunga, Mudrajad juga meminta pemerintah mulai berpikir untuk memberdayakan UMKM terutama membeli prorduk-produk UMKM yang memproduksi keperluan penanganan Covid-19.
"Intinya bela dan beli produk dalam negeri. Optimalkan yang di dalam negeri sebelum impor," jelasnya.