Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asumsi Makro 2021, Kementerian ESDM Usulkan Target Lifting 1,91 Juta BOEPD

Kementerian ESDM mengajukan asumsi target lifting migas pada RAPBN 2021 sebesar 1,762 juta hingga 1,91 juta barel setara minyak per hari (boepd). Asumsi tersebut turun sekitar 1,84 persen dari target APBN 2020 yang dipatok sebesar 1,946 juta boepd.
Fasilitas produksi Pertamina Hulu Mahakam. Istimewa/SKK Migas
Fasilitas produksi Pertamina Hulu Mahakam. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan asumsi dasar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021 di hadapan Komisi VII DPR RI. Salah satu asumsi yang diusulkan adalah terkait target lifting minyak dan gas bumi (migas).

"Beberapa asumsi terkait sektor ESDM yaitu, antara lain harga rata-rata minyak mentah Indonesia/ICP. Kemudian yang kedua lifting minyak dan gas bumi. Ketiga volume BBM dan elpiji subsidi. Keempat subsidi minyak solar, dan kelima subsidi listrik," ujar Arifin dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senin (22/6/2020).

Kementerian ESDM mengajukan asumsi target lifting migas pada RAPBN 2021 sebesar 1,762 juta hingga 1,91 juta barel setara minyak per hari (boepd). Asumsi tersebut turun sekitar 1,84 persen dari target APBN 2020 yang dipatok sebesar 1,946 juta boepd.

Secara rinci, asumsi lifting minyak 2021 diusulkan pada kisaran 677.000-737.000 barel per hari atau turun sekitar 2,38 persen-10,33 persen dibandingkan dengan target APBN 2020 yang dipatok 755.000 barel per hari.

Sedangkan lifting gas bumi pada RAPBN 2021 diasumsikan turun menjadi 1,085 juta boepd-1,173 boepd. Pada APBN 2020, lifting gas bumi ditargetkan sebesar 1,191 juta boepd.

Berdasarkan bahan paparan Kementerian ESDM, sepanjang Januari-Mei 2020 lifting migas secara keseluruhan mencapai 1,712 juta boepd. Realisasi ini baru mencapai 87,97 persen dari target APBN 2020.

Realisasi lifting minyak berada pada kisaran 702.000 barel per hari. Angka itu masih di bawah target APBN 2020 yang dipatok sebesar 755.000 barel per hari.

Untuk lifting gas bumi realiasisasinya hingga Mei 2020 mencapai 1,01 juta boepd. Capaian tersebut masih di bwah target lifting gas bumi APBN 2020 yang dipatok 1,191 juta boepd.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan ada sejumlah tantangan menuju target produksi dan program kerja 2021.

Menurutnya, pengaruh dampak pandemi Covid-19 akan menggangu upaya peningkatan produksi migas. Rendahnya harga minyak juga akan memengaruhi besaran dan agresivitas daya invetasi migas.

Terkait tantangan tersebut, Dwi mengaku pihaknya menyiapkan sejumlah solusi, yakni mengatur kerja dan implementasi normal baru di operasi industri migas, percepatan kepastian pemberian insentif stimulus dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper